BTN Naikkan Bunga Deposito untuk Nasabah Kakap

27 Agustus 2018 17:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bank BTN (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bank BTN (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hingga Agustus 2018, Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuannya hingga 125 basis poin (bps). Kenaikan tersebut membuat perbankan ikut melakukan penyesuaian terhadap tingkat suku bunganya.
ADVERTISEMENT
Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Iman Nugroho Soeko mengatakan, pihaknya telah menaikkan suku bunga simpanan (deposito) untuk pemilik dana besar (deposan inti) atau nasabah kakap.
Special rate kami adjust. Karena deposan inti ini kan banyak lembaga pemerintah, banyak BUMN, yang harus dapat return maksimal. Kami adjust sesuaikan, 12 bulan SBI (Sertifikat Bank Indonesia) ditambah 100 bps,” ungkap Iman di Gedung BEI, Kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (27/8).
Sedangkan menurut Iman, selain deposan inti, pihaknya belum melakukan penyesuaian suku bunga simpanan hingga saat ini.
Public Expose Bank BTN di Investor Summit 2018, Senin (27/8/2018). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Public Expose Bank BTN di Investor Summit 2018, Senin (27/8/2018). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Selain itu, Iman menyatakan, pihaknya terus berupaya mempertahankan margin bunga bersih (net interest margin/NIM). Hingga akhir tahun, BTN membidik target NIM setidaknya 4,5-5 persen. Meski demikian, Iman tidak menampik adanya kenaikan suku bunga membuat target tersebut sulit dicapai.
ADVERTISEMENT
“Mengenai NIM, target 4,5 sampai 5 persen. Dengan kondisi kenaikan suku bunga, targetnya tetap akan kami capai tapi mungkin di akhir tahun tercapainya di sisi bawah jadi paling enggak 4,5 persen. NIM kami sekarang 4,2 persen,” jelasnya.
Menurut Iman, performa NIM biasanya bergantung siklus. Meski demikian, Iman optimistis, target NIM untuk tahun ini dapat terpenuhi.
“Di akhir tahun, kondisi likuiditas dinilai lebih ketat. Makanya kami ambil dana-dana masyarakat yang relatif lebih mahal, dampaknya terasa bukan Desember tapi di Januari-Februari. Makanya NIM drop di sana dan berangsur-angsur meningkat, sehingga diharapkan puncaknya di Desember. Dan mudah-mudahan tercapai paling enggak 4,5 persen,” tandasnya.