Buat Milenial, Mending Beli Rumah atau Apartemen?

26 April 2018 18:20 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi apartemen (Foto: ANTARA FOTO/ Dhemas Reviyanto)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apartemen (Foto: ANTARA FOTO/ Dhemas Reviyanto)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hunian vertikal atau apartemen kini semakin banyak berdiri di kota-kota besar. Luas ruangan apartemen yang lebih kecil dari rumah tapak menyebabkan harganya relatif lebih murah.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa bentuk properti yang paling sesuai dan bisa dipilih oleh milenial?
Country Manager Rumah.com, Marine Novita, mengatakan semua tergantung kebutuhan. Yang pasti, lanjutnya, keduanya memiliki keuntungan tersendiri.
"Rumah tapak juga masih diminati. Banyak rumah tapak masih tetap menjadi pilihan utama sebagai tempat tinggal," katanya dalam acara 'Ngobrol Properti' di Graha Niaga Thamrin, Jakarta, Kamis (26/4).
Dia juga mengatakan bahwa saat milenial ingin berinvestasi, maka apartemen justru lebih sesuai ketimbang rumah tapak. Sebab, nilai jual apartemen dikatakan akan jauh lebih meningkat dibandingkan rumah tapak.
"Karena itu, kalau mau memilih properti sebagai investasi, apartemen bisa jadi pilihan. Tapi kalau mau membeli properti untuk hunian, rumah tapak jawabannya," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, CEO Strategic Development & Services Sinar Mas Land, Ishak Chandra, mengatakan bahwa generasi milenial saat ini lebih menyukai memiliki startup ketimbang rumah. Karena startup dianggap sebagai indikator sukses di kalangan mereka.
ADVERTISEMENT
"Berbeda dengan generasi di zaman dulu. Generasi sebelum milenial itu menganggap kalau punya rumah itu indikator sukses. Sekarang sudah bergeser," katanya.
Ishak mengatakan, untuk menumbuhkan kesadaran di kalangan generasi milenial agar segera memiliki properti memang sulit, tapi bisa dilakukan dengan edukasi yang tepat tentang pentingnya memiliki properti sejak dini.
"Banyak kalangan milenial yang ingin punya properti. Namun mereka mikirnya syaratnya ribet, DP tinggi, dan juga saat mereka nabung dan mau beli rumah, eh harga rumah naik. Makanya, mindset mereka yang harus diedukasi," kata Ishak.
Membeli rumah, kata Ishak, harus dilakukan sekarang. Sebab, sejak tahun lalu hingga 2020 mendatang, harga properti akan meningkat. "Tahun 2020 nanti diperkirakan harga properti itu akan naik dan meningkat. Nah, sekarang adalah saatnya. Harga properti itu lagi turun-turunnya," tutupnya.
ADVERTISEMENT