Buka HPS 2018, Mentan Ingin Berantas Kekurangan Pangan di Indonesia

18 Oktober 2018 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam acara Hari Pangan Sedunia 2018 di Desa Jejangkit, Kalimantan Selatan, Kamis (18/10). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam acara Hari Pangan Sedunia 2018 di Desa Jejangkit, Kalimantan Selatan, Kamis (18/10). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pertanian (Kementan) memperinggati Hari Pangan Sedunia (HPS) 2018 di Desa Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (18/10). Pada tahun ini, HPS mengusung tema Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa Lebak dan Pasang Surut Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2014.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di lokasi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman hadir di lokasi sekitar pukul 11.00 waktu setempat ditemani Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Amran hadir dengan mengenakan atasan batik warna hijau tua, lalu Darmin mengenakan batik merah muda, sementara Bambang mengenakan atasan kemeja putih polos.
Amran berkesempatan memberikan sambutan di awal. Dalam sambutannya, ia menjelaskan tujuan dari penyelenggaraan HPS 2018 adalah meningkatkan kesadaran dan perhatian terkait pangan baik nasional maupun global.
"Saat ini (tujuan HPS) adalah dalam rangka memberantas kekurangan pangan dan gizi," kata Amran di depan ribuan orang yang hadir.
240 hektare lahan sawah siap panen di Desa Jejangkit Muara, Jejangkit, Barito Kuala Kalimantan Selatan.  (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
240 hektare lahan sawah siap panen di Desa Jejangkit Muara, Jejangkit, Barito Kuala Kalimantan Selatan. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
Untuk itu, Amran menambahkan, upaya pemerintah dalam melawan kekurangan pangan yang saat ini menjadi isu dunia yaitu dengan pemanfaatan lahan baru. Lahan baru yang saat ini telah dikerjakan yaitu mengubah rawa-rawa menjadi sentra produksi.
ADVERTISEMENT
Saat ini terdapat sekitar 34 juta hektare lahan rawa di Indonesia. Sekitar 10 juta hektare telah dinyatakan berpotensi untuk produksi sentra pangan pertanian.
"Lahan rawa 10 juta (hektare) potensi dengan pertanian berkelanjutan, kalau 10 juta ini bisa produksi nilainya Rp 1.000 - Rp 2.000 triliun pendapatan petani. Kuncinya yaitu water management bagaimana air hujan ditangkap sebagai produksi, jangan dibiarkan menuju laut begitu saja," tambahnya.