Bukit Asam Ketiban Untung dari Pelemahan Rupiah

23 Juli 2018 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Bukit Asam (Foto: Facebook/PT Bukit Asam - Persero Tbk)
zoom-in-whitePerbesar
PT Bukit Asam (Foto: Facebook/PT Bukit Asam - Persero Tbk)
ADVERTISEMENT
PT Bukit Asam Tbk ketiban untung dengan terapresiasinya dolar AS terhadap berbagai mata uang termasuk juga rupiah. Perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor pertambangan mendapat keuntungan dari ekspor batu bara.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan, selama semester I-2018 ini saja kontribusi terbesar pendapatan perusahaan berasal dari penjualan batu bara ekspor. Kontribusi penjualan batu bara ekspor sebesar 51 persen dari total pendapatan perusahaan yang di semester I ini menembus Rp 10,53 triliun.
"Kami ekspor dan basis jualan ke PT PLN (Persero) menggunakan dolar AS, dampaknya positif dari Rp 13.500 jadi Rp 14.500 ya naik lah. Sementara pengeluaran kami dengan menggunakan dolar AS itu kecil. Jadi dampaknya kecil," kata Arviyan di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (23/7).
Sebagai perusahaan yang bisnisnya berbasis ekspor, Arviyan juga mengaku tengah mengantisipasi dampak dari perang dagang antara AS-China. Sebab, selama ini perseroan juga tengah memasarkan produk batu bara ke China.
ADVERTISEMENT
Untuk mengantisipasi dampak perang dagang AS-China, perseroan tengah membuka peluang untuk membuka pasar baru khususnya pasar non tradisional. Sehingga, industri batu bara tidak ikut terganggu.
"Kalau pasar tradisional kan udah jual ke India, China ya. Tapi kita masuk ke pasar non tradisional yang mereka butuh energi seperti Vietnam, Bangladesh, Filipina, Korea. Tentunya kita harapkan dengan adanya pasar baru ini dampak yang disampaikan tadi ini Insyallah kita bisa diantisipasi," ujarnya.