Bulog Bangun 20 Gudang Modern Penyimpanan Bawang Merah di Brebes

2 Mei 2019 20:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Gudang Modern Milik Perum Bulog di Brebes, Jawa Tengah. Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Gudang Modern Milik Perum Bulog di Brebes, Jawa Tengah. Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Perum Bulog resmi melakukan uji coba 20 gudang modern di Brebes, Jawa Tengah pada Kamis (2/5). Gudang modern yang bernama Control Atmosphere Storage (CAS) ini rencananya digunakan untuk menyimpan komoditas pangan, khususnya bawang merah.
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Pergudangan, Persediaan dan Angkutan Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan dalam membangun 20 unit gudang tersebut, Bulog menggelontorkan investasi Rp 25 miliar.
“Untuk CAS investasi Rp 25 miliar di luar bangunan dan gedung. (Termasuk) pembangkit total 20 unit,” katanya saat ditemui di Gudang Modern Sub Divre Bulog di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (2/5).
Suasana Gudang Modern Milik Perum Bulog di Brebes, Jawa Tengah. Foto: Abdul Latif/kumparan
Sarana penyimpanan bawang merah tersebut memiliki luas tanah 7.830 meter persegi (m2) dan luas bangunan 3.686,81 m2, termasuk gudang jemur bawang seluas 391 m2.
CAS mampu mengurangi penyusutan atau kerusakan bawang merah lebih lama dibanding gudang konvensional. Jika menggunakan gudang modern penyusutan akan terjadi 10 persen selama 3 bulan, sementara gudang konvesional akan menyusut 10 persen dalam sehari.
Suasana Gudang Modern Milik Perum Bulog di Brebes, Jawa Tengah. Foto: Abdul Latif/kumparan
“Teknologi penyimpanan dengan pendingin, pengontrol kelembapan O2, CO2, N2 dan ethylene, sehingga memperlambat penuaan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Adapun CAS diproduksi oleh perusahaan dalam negeri PT Pura. Ke depan, Bulog akan membangun beberapa gudang modern termasuk CAS di beberapa daerah sentra pangan di Indonesia.
Hanya saja saat ini masih menunggu hasil dari percobaan CAS di Brebes.
“Rencana ke depan fokus di kawasan sentra pangan (seperti) Solok, membangun gudang CAS di Solok di sentra-sentra produksi,” katanya.