Bulog: Keputusan Impor 1,8 Juta Ton Beras Sudah Tepat

24 Oktober 2018 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memeriksa stok beras di Gudang Bulog. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memeriksa stok beras di Gudang Bulog. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
ADVERTISEMENT
Perum Bulog mengakui keputusan pemerintah untuk impor beras di tahun ini sudah tepat. Hal tersebut dilakukan demi menjaga stok pangan agar tetap aman hingga akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus produksi beras hingga akhir tahun ini hanya sebanyak 2,85 juta ton. Namun surplus tersebut dinilai tak mencukupi lantaran konsumsi beras nasional per bulan saja sudah mencapai 2,5 juta ton.
"Kalau impor itu sudah diputuskan di rakortas (Rapat Koordinasi Terbatas), itu sudah betul. Para menteri sudah mengantisipasi untuk cadangan maksudnya," kata Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar di kantor BPS, Jakarta, Rabu (24/10).
Bachtiar mengatakan, dari 1,8 juta ton impor beras pada tahun ini, sebanyak 1,5 juta ton sudah berada di gudang Bulog. Sedangkan sisanya masih dalam proses pengangkutan menuju gudang.
Untuk pengadaan dalam negeri, lanjut Bachtiar, realisasinya sudah mencapai 1,5 juta ton beras. Bulog sudah menggunakan serapan beras tersebut untuk memenuhi penugasan pemerintah seperti penyaluran bantuan sosial beras sejahtera (rastra), operasi pasar, dan bantuan bencana alam.
ADVERTISEMENT
Saat ini, stok beras Bulog dari pengadaan dalam negeri sebesar 800.000 ton beras medium dan 150.000 ton beras premium. Ditambah pengadaan impor kurang lebih stoknya nanti (hingga akhir tahun) di atas 2,5 juta ton atau hampir 2,7 juta ton.
Dengan kecukupan stok beras tersebut, Bachtiar meyakini impor beras tidak perlu dilakukan lagi di tahun ini. "Stok beras sampai akhir tahun ini cukup. Kita tidak impor lagi. Gudang juga penuh," ujarnya.