Bulog Pertimbangkan Impor Jagung dari Thailand atau Brasil

8 November 2018 7:59 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jagung (Foto: flickr/ Joe Dunn)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jagung (Foto: flickr/ Joe Dunn)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perum Bulog masih mencari negara yang bisa memasok jagung impor ke dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk memenuhi penugasasn impor jagung yang diputuskan oleh pemerintah dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang dipimpin Menko Perekonomian Darmin Nasution pada Jumat (2/11).
ADVERTISEMENT
Rakortas tersebut turut dihadiri oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.
Deputi Kementerian BUMN Bidang Industri Agro dan Farmasi Wahyu Kuncoro mengatakan, saat ini Bulog masih mengkaji beberapa negara pemasok jagung impor. Upaya pencarian negara pemasok ini karena Bulog ingin mendapatkan harga jagung yang paling ekonomis.
"Bulog masih mencoba untuk cari harga yang layak dan masuk dalam perhitungan. Dan disesuaikan dengan batasan waktu harus masuk sampai dengan akhir tahun," katanya saat dihubungi kumparan, Rabu (7/11).
Wahyu menambahkan, beberapa negara memang masuk dalam pertimbangan Bulog. Misalnya Thailand dan Brasil. Hanya saja, Thailand memberlakukan pajak ekspor yang cukup tinggi untuk komoditas jagung. Hal ini tentu bisa berpengaruh terhadap harga jagung yang diimpor.
ADVERTISEMENT
"Thailand itu ada pajak ekspor yang cukup besar tarifnya," katanya lagi.
Selain Thailand, Wahyu menyebut negara Brasil juga berpotensi jadi negara pemasok. Sebab harga komoditas jagung di negara tersebut relatif murah dan terjangkau. Hanya saja, terkendala pada jauhnya jarak yang berpengaruh pada lamanya proses pengiriman jagung.
"Brasil lebih murah, tapi waktu pengirimannya cukup lama sekitar 40 hari lebih," katanya lagi.
Menurut Wahyu, Bulog akan terus mengupayakan impor jagung sebesar 100 ribu ton selesai hingga akhir tahun. Adapun impor jagung ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan para peternak dan pabrik pakan ternak. "Lagi diupayakan terus," tutupnya.