BUMN: IPO Nindya Karya Masih dalam Kajian

9 Mei 2018 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Nindya Karya. (Foto: Instagram @arizovia)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Nindya Karya. (Foto: Instagram @arizovia)
ADVERTISEMENT
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan 10 anak usaha perusahaan BUMN melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini. Meski demikian, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan, jumlah tersebut belum final. Sebab pihaknya masih akan melihat kondisi pasar.
ADVERTISEMENT
List sudah ada anak-anak BUMN bakal IPO. Masih lihat market dulu. Yang masuk usulan ke kita ada 10 tapi tetap harus lihat kondisi market,” ungkap Aloysius di Gedung BEI, Kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (9/5).
Sayangnya, Aloysius masih enggan menyebutkan 10 anak usaha BUMN yang bakal IPO tersebut. Aloysius juga enggan berkomentar lebih jauh mengenai salah satu perusahaan pelat merah Nindya Karya yang dikabarkan juga bakal melantai di bursa. Namun, Aloysius tidak menampik bahwa pihaknya tengah mengkaji hal tersebut.
Pencatatan perdana saham PT Bank BRI Syariah Tbk (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan perdana saham PT Bank BRI Syariah Tbk (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
“Nindya Karya belum. Belum, masih kajian. Baru kajian,” ujarnya.
Aloysius mengatakan, pihaknya tetap optimistis meski saat ini kondisi pasar masih belum membaik. Sebab menurutnya, aksi korporasi seperti IPO dibutuhkan oleh anak usaha BUMN untuk mendapatkan pendanaan jangka panjang. Hari ini, BRISyariah bahkan telah resmi melantai di bursa.
ADVERTISEMENT
Saat dibuka, saham berkode emiten BRIS meningkat 19,61% atau 100 poin ke level Rp 610 dari harga saham awal yang dibanderol Rp 510. Saham BRIS ditransaksikan sebanyak 55 kali dengan volume sebanyak 31.986 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 1,86 miliar.
“Kami berharap kesuksesan BRISyariah ini diikuti oleh calon-calon emiten anak BUMN lainnya,” tandas Aloysius.