BUMN: Penerbit Green Bond Terbanyak dari Perbankan

9 Mei 2018 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang rupiah. (Foto: REUTERS/Thomas White)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah. (Foto: REUTERS/Thomas White)
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus mencari alternatif pembiayaan untuk mendukung proyek infrastruktur di Indonesia. Hal ini dilakukan agar pembangunan proyek infrastruktur tidak hanya bergantung pada sumber kas negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang jumlahnya terbatas.
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya yang dilakukan adalah membuka peluang skema pembiayaan baru seperti penerbitan surat utang berwawasan lingkungan atau green bonds yang bisa digunakan untuk membiayai proyek infrastruktur ramah lingkungan.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan, sejauh ini penerbit terbanyak green bond adalah perbankan.
“Bank kan punya balance sheet besar. Jadi dia keluarin bond. Fakta menunjukkan perbankan itu menyerap paling besar,” ungkap Aloysius di Gedung BEI, Kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (9/5).
Deputi Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Menurutnya, skema pendanaan bond ini sudah marak digunakan di luar negeri. Untuk itu, Aloysius mengatakan, pihaknya terus mendorong aksi penerbitan surat utang BUMN, termasuk instrumen green bond.
Sebab, Aloysius melihat banyak keuntungan yang dapat diraih. Salah satunya dapat menyasar para investor yang memang mempunyai ketertarikan pada isu climate changes.
ADVERTISEMENT
“Sehingga dengan sebuah perusahaan bisa menerbitkan green bond otomatis diharapkan ada investor yang care dengan itu, investor itu yang akan membeli. Diharapkan bahwa ada sumber pendanaan baru lagi dari investor-investor yang memang care dengan lingkungan hidup,” tandasnya.