Bursa Kaji Ulang Aturan Auto Reject untuk Saham IPO

22 November 2018 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gedung BEI. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung BEI. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal mengubah aturan auto reject atas (ARA) dan auto reject bawah (ARB) bagi saham intial public offering (IPO). Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan perubahan aturan tersebut dilakukan sebab bursa melihat kecenderungan kenaikan harga yang tinggi saat IPO.
ADVERTISEMENT
“Ya kan kami melihat IPO-IPO ini kan naik harganya naiknya tinggi-tinggi, ya. Kami melihat apakah itu perlu diatur atau enggak. Kami lagi memikirkan ke sana untuk pengaturan,” ungkap Laksono di Gedung BEI, Kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (22/11).
Saat ini, aturan auto reject berlaku jika harga saham naik atau turun secara drastis dalam rentang waktu tertentu.
Ilustrasi IHSG  (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan )
Untuk rentang harga saham Rp 50-Rp 200, naik atau turun hingga lebih dari 35 persen dalam sehari. Sementara rentang harga saham Rp 200-Rp 5.000, naik atau turun hingga lebih dari 25 persen dalam sehari. Sedangkan harga saham di atas Rp 5.000, naik atau turun lebih dari 20 persen. Penerapan Auto Rejection terhadap harga di atas untuk perdagangan saham hasil penawaran umum yang pertama kalinya diperdagangkan di bursa (perdagangan perdana), ditetapkan sebesar 2 (dua) kali dari persentase batasan auto rejection harga sebagaimana dimaksud dalam penjelasan di atas.
ADVERTISEMENT
Menurut Laksono, aturan inilah yang nantinya akan direvisi. Meski demikian Laksono belum dapat memastikan kapan revisi tersebut bakal diterapkan dan seperti apa detail revisinya.
“Ini lagi dikaji. Dikajinya apa perlu dua kali auto reject normal atau disamakan auto reject-nya,” tandasnya.