Butuh 300 Ribu Ha Lahan untuk Lokasi Ibu Kota Baru

3 Mei 2019 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan Hari Bumi di kawasan Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/4/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan Hari Bumi di kawasan Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/4/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah tengah menggodok rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke wilayah lain. Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil mengatakan lokasi yang dibidik untuk jadi ibu kota baru punya luas lahan sekitar 300 ribu hektare. Menurut Sofyan, luas lahan tersebut merupakan standar untuk kota masa depan.
ADVERTISEMENT
“Ya betul (luas lokasi 300 ribu hektare). Rencana sebesar itu supaya nanti ini kan kota masa depan,” ungkap Sofyan di Gedung Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Jumat (3/5). Menurut Sofyan di atas lahan tersebut nantinya akan dibangun berbagai infrastruktur untuk mendukung pusat pemerintahan. Selain itu sebagian lahan juga akan dialokasikan untuk pembangunan perumahan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun Sofyan masih enggan merinci luas lahan untuk masing-masing fungsi tersebut.
Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil (tengah) saat konferensi pers di kantornya. Foto: Selfy Momongan/kumparan
Di sisi lain, Sofyan optimistis nantinya kota tersebut akan tumbuh dan dilengkapi dengan berbagai layanan, menyesuaikan kebutuhan masyarakat.
“Jadi nanti yang bangun ya pemerintah, masyarakat, swasta. Yang penting tanahnya cukup dan didesain sebaik mungkin agar jadi ibu kota yang penuhi standar,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Sofyan anggaran yang diperlukan untuk memindahkan ibu kota tidak terlalu besar. Namun rincian tersebut masih akan disodorkan pada parlemen. Sofyan berharap dengan pemindahan ibu kota, pembangunan di Indonesia pun bisa lebih merata.
“Anggaran enggak besar. Tapi kan nanti disampaikan ke parlemen karena bukan urusan pemerintah saja. Ini ide bagus sekali agar pembangunan di Indonesia lebih tersebar dan Indonesia punya ibu kota yang laik,” tandasnya.