Buwas Soal Data Serapan Beras yang Disebut Darmin Minim

24 September 2018 11:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Bulog, Budi Waseso, saat jumpa pers pada Rabu (19/9/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Bulog, Budi Waseso, saat jumpa pers pada Rabu (19/9/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas menegaskan, penyerapan beras dari dalam negeri saat ini mencapai 1,4 juta ton. Buwas menampik tudingan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang menyebut serapan dalam negeri yang dilakukan Bulog hanya 800 ribu ton.
ADVERTISEMENT
“Jadi jangan bicara data saya salah, sekarang penyerapan 1,4 (juta ton) bukan 800 (ribu ton). Jadi jangan ngarang-ngarang kalau enggak tahu, enggak usah ngomong, itu mengacau,” ungkap Buwas di Menara Kadin, Jakarta, Senin (24/9).
Untuk itu menurut Buwas, seharusnya semua pihak saling berkoordinasi untuk mengatasi perbedaan data tersebut.
Sebelumnya, Buwas mengatakan, gudang-gudang Bulog saat ini sudah penuh bahkan overload karena stok beras dari dalam negeri berlimpah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Buwas khawatir jika beras impor datang, tidak ada gudang yang bisa digunakan untuk menampung. Namun dalam kesempatan lain, Darmin menjelaskan, justru gudang Bulog penuh karena dipasok oleh beras impor.
"Saya agak heran juga yang diributkan impor dihubungkan dengan gudang yang penuh. Itu penuh karena (beras) impor. Kalau enggak ada impornya isinya 800 ribu ton sehingga menurut saya ini enggak perlu digaduhin. Kalau tidak ada impor waktu itu repot kita," ujar Darmin.
ADVERTISEMENT
Artinya, bila cadangan beras Bulog hanya 800 ribu ton berarti masih di bawah cadangan ideal yaitu di atas 1 juta ton. Bila ini dibiarkan, maka berpotensi menimbulkan gejolak harga beras di pasar, karena Bulog tak memiliki cukup cadangan bila stok beras di pasar menipis dan harga naik.