news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara OJK Genjot Pertumbuhan Kredit Perbankan

22 Juni 2018 18:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tumbuhnya kredit perbankan dinilai sebagai suatu hal penting sebab diharapkan dapat menyokong pertumbuhan ekonomi nasional. Ketika perbankan menyalurkan dana kredit ke masyarakat, maka dana tersebut dapat digunakan untuk berinvestasi pada aset produktif yang bisa mendorong produktivitas berbagi sektor.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyatakan, pihaknya mempunyai langkah-langkah tersendiri untuk menjaga agar kredit perbankan dapat selalu tumbuh.
“Kita punya beberapa pogram di antaranya kita lebih memfasilitasi bank untuk mendorong pertumbuhan kredit melalui UMKM dengan program klaster,” ungkap Wimboh di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (22/6).
Program Klaster merupakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berasal dari perbankan kepada para pelaku usaha mikro, petani, atau nelayan.
Dalam pelaksanaannya, KUR Klaster akan melibatkan pemerintah daerah untuk memberikan pelatihan kepada calon penerima KUR. Program ini diberikan dengan pendampingan serta pemasaran produk yang disiapkan mitra usaha dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan Badan Usaha Milik Antar-Desa (BUMADes), serta swasta.
ADVERTISEMENT
“Program ini bagus sekali. Klaster ini dan orientasi kluster yang kita dorong adalah orientasi ekspor. Sehingga pemberian kredit ini memberi multiplier yang positif terhadap penciptaan devisa kita karena kreditnya orientasi ekspor,” jelas Wimboh.
Ilustrasi gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan)
Menurutnya, pihaknya mendorong 4 sektor utama yang mempunyai orientasi ekspor. Pertama, perikanan nelayan laut. Wimboh menjelaskan, sektor ini memiliki potensi besar. Sebab, populasi nelayan di Indonesia besar. Menurutnya, para nelayan dapat dibina salah satunya agar lebih baik lagi dalam melakukan pengemasan.
“Bayangin nelayan itu jumlahnya sangat besar. Kemarin terakhir ada program kredit dengan gunakan skema BLU di Karangsong itu potensinya bakalan besar,” ujar Wimboh.
Kedua, menyalurkan KUR Klaster untuk sektor pariwisata. Wimboh mencontohkan, 10 titik pariwisata saja jika didukung secara maksimal maka potensinya akan sangat besar. Menurutnya, hal tersebut bisa dimulai dari membina toko souvenir serta meningkatkan kualitas pada fasilitas-fasilitas umum di tempat pariwisata. Diharapkan, turis akan semakin tertarik dan sektor pariwisata terdongkrak.
ADVERTISEMENT
Ketiga yaitu memaksimalkan sektor perkebunan. Menurut Wimboh, semua hasil perkebunan berorientasi ekspor. Untuk itu, pihaknya akan mendorong agar ke depannya sektor ini dapat lebih produktif.
Keempat yaitu sektor pertambangan. Wimboh mengatakan, pihaknya akan berusaha agar tidak hanya material mentah pertambangan yang dieskpor.
“Keempat sektor itu yang kita upayakan terus dengan skema UMKM tadi. Itu akan terus kita dorong,” tutupnya.