Cari Dana Non-minyak, Arab Saudi Privatisasi Bisnis Senilai USD 11 M

25 April 2018 9:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang riyal Arab Saudi (Foto: REUTERS/Faisal Al Nasser)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang riyal Arab Saudi (Foto: REUTERS/Faisal Al Nasser)
ADVERTISEMENT
Arab Saudi menargetkan raihan dana hingga USD 11 miliar (Rp 152.888 triliun dengan kurs Rp 13.900) dari pendapatan non-minyak, hingga 2020. Dana sebesar itu, berasal dari program privatisasi atas perusahaan-perusahaan infrastruktur mereka.
ADVERTISEMENT
Mengutip kantor berita Arab Saudi, Reuters pada Selasa (24/4) mengungkapkan, program privatisasi itu juga diharapkan bisa menciptakan 12.000 lowongan kerja.
Melalui program privatisasi ini, pemerintah menargetkan 14 investasi kemitraan pemerintah dan swasta (Public Private Partnership/PPP). Di antara perusahaan yang akan akan ditawarkan adalah pengelolaan pelabuhan, perusahaan air bersih yakni Saudi Saline Water Conversion Corp (SWCC) dan Ras Al Khair Desalination, serta pembangkit listrik.
“Program privatisasi ini untuk memperkuat daya saing, meningkatkan kualitas layanan dan pembangunan ekonomi, meningkatkan lingkungan bisnis, dan membuka peluang lebih besar bagi swasta untuk ikut membangun kerajaan,” kata Menteri Ekonomi Mohammed al-Tuwaijri dalam sebuah pernyataan.
Pencarian pendanaan di luar industri minyak ini, merupakan bagian dari reformasi ekonomi Arab Saudi “Visi 2030” yang digagas oleh Putera Mahkota Kerajaan, Mohammad bin Salman. Total dana yang ditargetkan untuk diraih dari “Visi 2030” yakni sebesar USD 200 miliar.
Riyadh, Arab Saudi. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Riyadh, Arab Saudi. (Foto: Wikimedia Commons)
Ini di luar rencana pelepasan 5% saham perusahaan minyak negara Saudi Aramco, yang ditaksir bernilai USD 100 miliar.
ADVERTISEMENT
Masuk dalam program privatisasi ini, industri pangan Arab Saudi seperti pergudangan dan penggilingan tepung gandum. Juga pengelolaan liga sepak bola nasional yang sangat digandrungi masyarakat.
Program keseluruhannya akan meliputi lebih dari 100 inisiatif proyek, yang mencakup lebih dari 10 sektor bisnis. Mantan penasihat ekonomi pemerintah Arab Saudi John Sfakianakis, menilai privatisasi ini sebagai tonggak penting dalam perekonomian negara itu.
"Privatisasi akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Secara internal, memungkinkan kerajaan untuk menggunakan segala potensi dan sumber daya manusia," katanya.