Cari Tambahan Modal Rp 4 Triliun, Lippo Jual Rumah Sakit dan Mall Puri

12 Maret 2019 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Properti milik Lippo Karawaci. Foto: Dok. lippokarawaci.co.id
zoom-in-whitePerbesar
Properti milik Lippo Karawaci. Foto: Dok. lippokarawaci.co.id
ADVERTISEMENT
Perusahaan pengembang terintegrasi di bawah Lippo Group, PT Lippo Karawaci Tbk, menjual saham mereka di dua rumah sakit di Myanmar dan komponen ritel di Puri Mall. Hal ini bagian dari usaha Perseroan untuk mendapat tambahan modal, yang totalnya sebesar USD 1,01 miliar atau Rp 14,3 triliun.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari pernyataan tertulis yang diterima kumparan, Selasa (12/3), sebagian dari total pendanaan USD 1,01 miliar itu ditargetkan diperoleh dari divestasi aset. Dari aksi korporasi tersebut, emiten berkode LPKR ini menargetkan bisa meraup dana USD 280 juta atau sekitar Rp 4 triliun (Kurs Rp 14.200), hingga akhir 2019 nanti.
Pada 10 Januari 2019, LPKR mengumumkan penjualan sahamnya pada dua usaha patungan layanan kesehatan di Myanmar. Yaitu 40 persen saham di Yoma Siloam Hospital Pun Hlaing Limited dan 35 persen saham di Pun Hlaing International Hospital Limited kepada OUE Lippo Healthcare Limited.
“Penjualan ini diharapkan menghasilkan dana segar sebesar USD 20 juta saat transaksi selesai pada semester pertama 2019,” kata Head of Corporate Communication Lippo Karawaci Danang Kemayan Jati, kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu pada tanggal 11 Maret 2019, LPKR juga menandatangani perjanjian jual beli bersyarat atau Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) dengan Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT).
Dalam perjanjian itu, Lippo Karawaci setuju untuk menjual komponen ritel Lippo Mall Puri (Puri Mall) dengan total nilai penjualan USD 260 juta. Akuisisi ini ditargetkan selesai pada semester kedua 2019.
Bos Lippo Group, James Riady yang juga putra dari pendiri Lippo Group, Mochtar Riady. Foto: Okky Ardiansyah/kumparan
"Tentunya kita menunggu dan tunduk pada persetujuan regulator, pemegang saham, dan pihak-pihak lainnya," imbuh Danang.
Sumber pendanaan selebihnya untuk menambah modal perseroan, yakni sebesar USD 730 juta, akan diperoleh dari hasil rights issue yang dijamin sepenuhnya oleh keluarga Riady.
Dari pernyataan tertulis, tambahan modal sebesar USD 1,01 miliar itu akan digunakan untuk menurunkan rasio utang dan membayar utang Perseroan hingga USD 275 juta, dana pencadangan (buffer) pembayaran bunga utang dan sewa REIT, serta mendanai investasi proyek-proyek utama yang sedang berjalan.
ADVERTISEMENT