Cek Kelaikan Bus untuk Mudik, Menhub Minta Pelayanan Ditingkatkan
PerbesarADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan ke Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Minggu (3/6). Kunjungan Budi kali ini guna melakukan pengecekan dan pemeriksaan kelaikan bus yang digunakan untuk mengangkut para pemudik.
ADVERTISEMENT
Dengan didampingi Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prohartono, Budi menyampaikan bahwa saat ini sudah ada kemajuan dalam volume bus. Dia menjelaskan kalau tahun lalu jumlah bus pengangkut penumpang mudik masih berjumlah 10 ribu, kini sudah meningkat menjadi 14 ribu.
"Kami sedang ingin melakukan peningkatan level of service dalam moda transportasi bus. Kalau moda bus ini bisa berjalan maka angkutan kendaraan pribadi bisa berkurang," paparnya saat ditemui di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Minggu (3/6).
PerbesarSelain itu, Budi juga menyatakan bahwa ramp check bus pengangkut penumpang mudik di Terminal Pulo Gebang masih sekitar 50%. Ia kemudian mengimbau pihak bus di Terminal Pulo Gebang agar segera meningkatkan kelaikan bus dalam minggu ini.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Budi Karya Sumadi mengapresiasi kinerja pengelola bus dalam menjual tiket kepada penumpang. Di sela-sela melakukan pengecekan, Budi tampak beberapa kali bertanya kepada para penumpang soal di mana mereka membeli tiket bus.
Salah satu yang ditanya oleh Menhub adalah Hela Haulina. Gadis berusia 18 tahun itu mengatakan pada Budi bahwa dia hendak mudik ke Kota Palembang. Hal ini membuat Budi langsung menggunakan bahasa daerah Palembang dalam berkomunikasi dengan Hela.
"Berapo beli tiketnyo? Beli dimano?" Tanya Budi.
PerbesarDengan ekspresi sedikit bingung, Hela kemudian menjawab pertanyaan Menhub tadi. "Beli di loket, Pak. Saya beli satu tiket itu Rp 340 ribu," sahutnya.
Budi kemudian memberi tahu cara menggunakan tiket online kepada Hela. Pasalnya, Hela mengaku belum tahu bahwa saat ini membeli tiket bus dapat dilakukan via online.
ADVERTISEMENT
Tarif tiket bus yang tidak terlalu meningkat tajam juga diakui Budi sebagai upaya yang baik untuk menarik masyarakat mudik lebaran menggunakan moda transportasi bus.
"Tarif juga meningkat tidak lebih dari 10%. Ke Slawi tadi saya pantau cuma Rp 80 ribu, ke Palembang hanya Rp 340 ribu. Ini bagus supaya kita kurangi pemudik dengan kendaraan pribadi. Lagipula bus punya daya pikat sendiri. Titik berhentinya itu point to point, jadi enggak susah untuk ke rumah kalau menggunakan bus," tutupnya.