news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita di Balik Keputusan BCA Caplok Bank Royal Senilai Rp 1 Triliun

25 April 2019 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah secara resmi mengakuisisi PT Bank Royal dengan nilai Rp 1 triliun. Hal ini dilakukan untuk mendukung program arsitektur perbankan Indonesia dan pengembangan bisnis perseroan.
ADVERTISEMENT
Dengan ekuitas Bank Royal per Februari 2019 sebesar Rp 338,92 miliar, BCA mencaplok dengan harga tiga kali nilai buku atau price to book value (PBV) Bank Royal. Hal ini dinilai cukup tinggi.
Namun Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menceritakan, sebelum memutuskan untuk mengakuisisi Bank Royal, pihaknya telah mengincar sejumlah bank lainnya. Namun menurutnya, bank-bank tersebut menawar dengan harga yang jauh lebih tinggi.
"Bahwa yang punya bank kecil BUKU I, yang mau jual ada, enggak terlalu banyak juga tapi. Tapi mereka mintanya dibatasi Rp 3,4,5 (triliun), relatif tinggi," ujar Jahja dalam konferensi pers RUPS BCA di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (25/4).
Untuk Bank Royal ini, kata Jahja, pihaknya telah merasa cocok. Apalagi saat mengetahui sang pemiliknya juga merupakan nasabah BCA.
ADVERTISEMENT
"Ibaratnya cari mantu lah, harus tahu bibit bobotnya dulu. Begitu ada yang cocok, mintanya 3 kali lebih, 4 kali lebih. Yang cocok sama kita Bank Royal. 'Cucok.' Apalagi pemiliknya nasabah BCA juga, perusahaan besi baja pemiliknya. Jadi lebih enak lah negonya, capai kesepakatan," katanya.
Paparan kinerja Kuartal I 2019 PT Bank Central Asia (BCA) Tbk di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (25/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Jika dibilang terlalu tinggi untuk mengakuisisi Bank Royal, Jahja memastikan hal itu tidak terjadi. Sebab bank lain bahkan meminta harga yang lebih tinggi dari Bank Royal.
"Kalau dibilang mahal, ya sekarang ada enggak yang murah? Ada yang minta lebih mahal lagi. Jadi Bank Royal ini sudah cocok," ujarnya.
Meski demikian, hingga saat ini Jahja enggan menjelaskan secara gamblang apakah Bank Royal ini akan ditujukan sebagai bank yang fokus terhadap finansial berbasis teknologi (fintech).
ADVERTISEMENT
"Saya enggak bisa menjelaskan, kan bisa saja yang lain," tambahnya.