Cerita Gubernur BI yang Tak Bisa Lepas Minum Kopi

10 Oktober 2018 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur BI Perry Warjiyo mencicipi kopi gratis di BRI "A Cup for Solidarity" . (Foto:  Dok. Bank Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur BI Perry Warjiyo mencicipi kopi gratis di BRI "A Cup for Solidarity" . (Foto: Dok. Bank Indonesia)
ADVERTISEMENT
Kopi gratis yang disediakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI untuk donasi korban bencana alam di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam rangkaian acara pertemuan tahunan IMF-World Bank Group banyak diminati delegasi.
ADVERTISEMENT
Salah satu tokoh penting yang ikut mengunjungi booth BRI "A Cup for Soladirity" adalah Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Dia mencicipi kopi Jack of All Trades, yakni 60 persen kopi Toraja dan 40 persen kopi Mandailing yang disajikan dalam bentuk hot latter.
Perry mengatakan kedatangannya ke booth kopi BRI memang untuk berdonasi bagi korban bencana gempa. Namun di luar itu, dia mengakui jika selama ini tak bisa lepas dari kopi.
"Pagi jelas ya, satu atau dua (cangkir). Siang, di tengah rapat sudah bisa merasakan minum kopi," ujar Perry sambil mencicipi kopi di booth BRI tersebut, Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10).
Sebagai pecinta kopi, Perry menilai kopi asal Indonesia memiliki cita rasa yang khas dibandingkan negara lain. Bahkan dirinya memiliki jenis kopi khusus setiap pagi dan siang.
ADVERTISEMENT
"Saya favorite. Semua kopi enak, kalau pagi mau strong itu bisa kopi Bali, Jatim, Flores. Kalau siang santai seperti aroma Mandailing bisa, Gayo, Toraja bisa, gimana mencampurnya saja," jelasnya.
Direktur IMF, Christine Lagarde kunjungi booth kopi lokal BRI di IMF-WB, Bali, Selasa (9/10/2018). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur IMF, Christine Lagarde kunjungi booth kopi lokal BRI di IMF-WB, Bali, Selasa (9/10/2018). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Bahkan jika terlalu banyak mengkonsumsi kopi, dirinya merasa masih tetap bisa tidur. "Minum kopi kalau banyak enggak ngaruh enggak bisa tidur. Menikmati ciptaan karunia Allah terhadap kopi tanpa gula," tuturnya.
Program yang bernama "A Cup for Solidarity" ini gratis untuk para peserta dan delegasi di pertemuan tahunan IMF-WB. Adapun booth ini berada di area Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali.
Setiap satu cangkir kopi gratis yang dinikmati tersebut bernilai sumbangan sebesar Rp 100.000. BRI menargetkan ada 10.500 cangkir kopi diminati para peserta IMF-WB dalam seminggu atau sekitar Rp 1,05 miliar.
ADVERTISEMENT
Namun, kuota kopi gratis itu bisa ditambah sesuai dengan antusiasme delegasi dan peserta yang hadir. BRI menyediakan kopi sebanyak 120 kilogram atau setara dengan 12.000 cangkir.