Cerita Haru Rini, Membawa Astra hingga Go Public

20 Februari 2019 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Grand Launching Menara Astra. Foto: Selfy Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Grand Launching Menara Astra. Foto: Selfy Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Astra International Tbk (ASII) hari ini melakukan Grand Launching Menara Astra, bertepatan dengan HUT ke-62.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut juga dihadiri oleh mantan petinggi Astra, salah satunya Menteri BUMN Rini Soemarno. Rini merupakan Presiden Direktur Astra periode 1998 hingga 2000.
Dalam peresmian tersebut, Rini mengaku terharu dengan pencapaian Astra hari ini. Menurut Rini, Astra merupakan bagian dari perjalanan kariernya.
“Masih terharu sekarang. Karier saya kan mulai di Citibank. Waktu itu di 1980-an salah satu rekening Citibank itu sama Astra, Citibank kasih pinjaman ke Astra, jadi saya kenal keluarga Soeryadjaja dengan baik. Waktu itu Om William (pendiri Astra) approach, Rin mau enggak join Astra?” ungkap Rini di Menara Astra, Kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (20/2).
Mendapat tawaran tersebut, Rini justru kaget dan menanyakan alasannya. Sebab, setelah 7 tahun bekerja di Citibank, Rini mengaku tidak pas jika harus berkarier dalam sebuah perusahaan keluarga. Gayung bersambut, ternyata saat itu, pendiri Astra, William Soeryadjaya, menginginkan Astra bisa jadi perusahaan publik. William pun menugaskan Rini untuk mempersiapkan Astra secepatnya bisa go public.
Menteri BUMN Rini Soemarno saat menghadiri Grand Launching Menara Astra. Foto: Selfy Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
“Jadi saya join Astra, Om William bilang suruh nyiapin go public di 1990, jadi saya join 1989 sebagai GM Finance nyiapin untuk Astra jadi perusahaan publik 1990, saya diangkat jadi direktur keuangan sama Edwin Soeryadjaja,” kenang Rini.
Dengan suara terkecat menahan tangis, Rini juga membenarkan bahwa dari awal, William selalu menerapkan catur dharma. Yaitu nilai-nilai luhur yang jadi landasan perusahaan hingga hari ini.
“Nah terharu ya gini, tahun 1998 Astra itu pernah hampir bangkrut. Jadi waktu itu karena krisis kita setengah mati. Kita pindah ke kantor yang di Sunter. Jadi sekarang punya kantor yang seperti ini (Menara Astra), ikut terharu dan bangga,” ujarnya.
Suasana Grand Launching Menara Astra. Foto: Selfy Momongan/kumparan
Menara Astra yang diresmikan hari ini merupakan pilot project dari lini bisnis terbaru Astra yaitu Astra Properti.
ADVERTISEMENT
Menara ini dibangun setinggi 261 meter dengan 63 lantai. Dalam gedung ini juga tersedia beberapa ruangan yang didesain gaya milinial alias coworking space. Rencananya, 20 persen dari total lantai akan digunakan untuk Astra Grup dan sisanya untuk tenant. Menara Astra juga dilengkapi dengan convention hall berkapasitas hingga 1.500 orang.
Menara Astra juga merupakan salah satu gedung tertinggi di Indonesia. Menara Astra memiliki tinggi 261 meter, gedung ini disebut-sebut sebagai gedung tertinggi ketiga di Indonesia di bawah Cemindo Tower (289 meter) dan Wisma BNI 46 (262 meter).