news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Sri Mulyani Sempat Tak Suka Akuntansi saat Kuliah

12 September 2019 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani (kiri) menghadiri Rapat Kerja bersama komisi XI di  Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/8). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani (kiri) menghadiri Rapat Kerja bersama komisi XI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/8). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa sangka Menteri Keuangan Sri Mulyani yang setiap hari berkecimpung dengan laporan keuangan pernah tidak menyukai dunia akuntansi. Semasa kuliah di Fakultas Ekonomi, Sri Mulyani menganggap akuntansi malah membuatnya bingung.
ADVERTISEMENT
“Dulu saya waktu masuk Fakultas Ekonomi. Kalau saya masuk dalam kelas akuntansi, mempunyai perasaan, ini apa sih akuntansi bikin pusing saja,” kata Sri Mulyani yang disambut tawa peserta yang hadir dalam Rakernas Akuntansi di Kemenkeu, Jakarta, Kamis (12/9).
Sehingga, Sri Mulyani mengaku saat kuliah lebih fokus di ilmu ekonomi.
“Saya lebih seneng ilmu ekonomi, bukan akuntansinya. Makanya saya punya wamen (wakil menteri) guru besar akuntansi,” ujarnya yang disambut tepuk tangan.
Ketidakminatan Sri Mulyani dengan akuntansi berakhir saat ia menjabat sebagai Menteri Keuangan. Sri Mulyani mengatakan, justru dengan adanya akuntansi bisa membuat laporan keuangan yang dibuat bisa dipertanggungjawabkan. Ia juga jadi bisa membeberkan laporan dengan baik.
“Kita tidak bisa mengada-ada ‘oh laporan keuangan saya sudah baik, APBN sudah bagus’ itu enggak bisa mengada-ada karena dibanding-bandingkan secara konsisten bahkan di antara 542 kabupaten atau kota, di antara 34 provinsi dan secara nasional dan antarnegara,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani di acara Rakernas Akuntansi di Kementerian Keuangan. Foto: Moh Fajri/kumparan
Untuk itu, Sri Mulyani mengharapkan masyarakat tidak mudah menyalahkan seorang akuntan apabila laporan keuangan dinilai tidak sesuai dengan selera. Sebab, sudah ada standar yang ditentukan dalam membuat laporan keuangan khususnya dengan ilmu akuntansi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, berdasarkan pengalamannya tidak suka akuntansi, Sri Mulyani meminta masyarakat jangan membenci sesuatu secara berlebihan. Ia menuturkan, belum tentu sesuatu yang dibenci itu tidak ada manfaatnya sama sekali untuk kehidupan.
“Jadi jangan sampai kita ditipu perasaan awal yang sering kita rasa itu adalah menyesatkan. Enggak suka itu bukan berarti tidak bermanfaat dan jangan-jangan yang tidak Anda sukai adalah sesuatu yang sangat bermanfaat dan berguna bagi kita,” tutur Sri Mulyani.