China Menentang Larangan AS untuk Mengimpor Minyak dari Iran

23 April 2019 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kapal tanker pengangkut minyak. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal tanker pengangkut minyak. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
China menentang keputusan Amerika Serikat (AS) yang melarang negara manapun untuk mengimpor minyak dari Iran. Keputusan Presiden Donald Trump yang dirilis pada Senin (22/4) itu telah melonjakkan harga minyak ke rekor tertinggi baru dalam 6 bulan.
ADVERTISEMENT
Sanksi ekonomi AS terhadap Iran yang dijatuhkan sejak tahun lalu, sebelumnya masih memberi kelonggaran kepada 8 negara termasuk China dan India, untuk bisa mengimpor minyak dari Iran. Kelonggaran yang berlangsung selama 6 bulan itu, akan berakhir 1 Mei mendatang.
"China menentang sanksi sepihak dan apa yang disebut 'yurisdiksi lengan panjang' yang dijatuhkan AS," kata juru bicara kementerian luar negeri China Geng Shuang dalam jumpa pers Senin. "Kerja sama kami dengan Iran terbuka, transparan, dan sah, sehingga harus dihormati," tambahnya.
CNBC melaporkan, China bukan satu-satunya negara, yang menentang keputusan Pemerintahan Trump. "Turki menolak sanksi sepihak dan pemaksaan tentang bagaimana melakukan hubungan dengan negara tetangga," kata Menteri Luar Negeri, Mevlut Cavusoglu, melalui akun twitter-nya.
ADVERTISEMENT
Sanksi terhadap Iran oleh AS tersebut, dapat berdampak besar bagi kedua negara, termasuk para importir minyak Iran lainnya. Karena mereka harus mencari sumber lain dalam waktu singkat, untuk memenuhi kebutuhan minyaknya.
Ilustrasi minyak Iran Foto: Reuters/Raheb Homavandi/File Photo
"Saya pikir China dan Turki adalah dua negara yang paling dibikin repot oleh keputusan AS," kata Kepala Analisis Energi Global, Tom Kloza.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan, negara-negara yang masih mengimpor minyak mentah dari Iran melampaui batas waktu bulan Mei, harus siap menerima konsekuensinya. "Kami sudah menjelaskan jika Anda tidak mematuhi ini akan ada sanksi," katanya.
Sementara itu India, belum menanggapi penrnyataan AS. Kementerian perminyakan India juga tidak menanggapi permintaan komentar. Tapi sebelumnya, India mengatakan bahwa mereka tidak mengakui sanksi sepihak, tetapi hanya sanksi oleh PBB.
ADVERTISEMENT
Iran merupakan pemasok minyak mentah terbesar ketiga setelah Arab Saudi dan Irak, ke negara-negara Asia Selatan.