China Mulai Banyak Impor CPO dari Indonesia

1 Desember 2018 12:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera China (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera China (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)
ADVERTISEMENT
Angka ekspor produk kelapa sawit dan turunannya seperti crude palm oil (CPO) mengalami peningkatan di bulan Oktober 2018. China menjadi pembeli terbesar produk CPO asal Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sepanjang Oktober 2018, volume ekspor minyak sawit Indonesia (CPO dan turunannya, Olechemical dan Biodiesel) tercatat naik 5 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau dari 3,19 juta ton naik menjadi 3,35 juta ton. Sementara itu, volume ekspor CPO, PKO dan turunannya saja (tidak termasuk oleochemical dan biodiesel) mencapai 3,14 juta ton atau juga naik 5 persen dibandingkan pada September lalu yang hanya mampu mencapai 2,99 juta ton.
Ekspor di bulan Oktober ini terdiri CPO sekitar 760,82 ribu ton atau sekitar 24 persen dari total volume ekspor dan sisanya sebanyak 2,34 juta ton atau 76 persen merupakan produk turunan atau olahan dari CPO. Sampai dengan Oktober 2018, Indonesia sudah mengekspor 4,9 juta ton CPO atau 18 persen dan produk turunan/olahan 21,17 juta ton atau 82 persen.
ADVERTISEMENT
"Geliat pasar global ini terutama didukung oleh demand dari China yang meningkat sangat signifikan," ungkap Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Mukti Sardjono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/12).
Pekerja memuat kelapa sawit ke dalam truk (Foto: AFP PHOTO / ADEK BERRY)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memuat kelapa sawit ke dalam truk (Foto: AFP PHOTO / ADEK BERRY)
Di Oktober 2018, China memang meningkatkan impor minyak sawit dari Indonesia hingga 63 persen atau dari 332,52 ribu ton di September terkatrol menjadi 541.81 ribu ton. Volume impor ini diluar dari demand biodiesel. Khusus untuk biodiesel, China mulai mengimpor sejak Mei 2018.
Total volume biodiesel yang diimpor China dari Indonesia periode Mei-Oktober 2018 telah mencapai 637,34 ribu ton. Angka ini merupakan suatu capaian yang sangat baik sejak China mulai mempromosikan penggunaan biodiesel dalam rangka mengurangi emisi gas rumah kaca. Pilot project B5 telah dilaksanakan di Shanghai dan akan terus dipromosikan secara luas di China.
ADVERTISEMENT
"Program ini tentunya membuka peluang bagi pasar biodiesel berbasis CPO Indonesia untuk membuka pasar di China," imbuhnya.
Naiknya impor minyak sawit China didorong oleh pengurangan pasokan kedelai oleh China dari Amerika Serikat (AS) sebagai efek dari perang dagang kedua negara raksasa tersebut. Selain itu pada awal Oktober China juga mulai mengeskalasi pelarangan impor rapeseed meal dari India untuk pakan ternak ruminansia dan unggas. Pelarangan ini tentunya membuka peluang Indonesia mengisinya dengan produk bungkil sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia dan unggas.
Kenaikan impor juga dicatatkan oleh Pakistan sebesar 76 persen atau dari 140,16 ribu ton melonjak menjadi 246,97 ribu ton. Amerika Serikat menyusul China dan Pakistan dengan mencatatkan kenaikan impor meskipun secara volume tidak besar tapi secara persentase sangat signifikan yaitu 129 persen atau dari 58,20 ribu ton naik menjadi 133,46 ribu. Sedangkan impor produk CPO di India, Negara Uni Eropa dan Negara Afrika justru turun.
ADVERTISEMENT