China Teken Kontrak Pembelian Produk Kelapa Sawit Senilai USD 726 Juta

11 Juli 2018 21:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan kontrak pembelian produk kelapa sawit oleh China (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan kontrak pembelian produk kelapa sawit oleh China (Foto: dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Beberapa perusahaan China meneken kontrak pembelian produk kelapa sawit dan turunannya dari Indonesia sebanyak 1,21 juta ton dengan nilai mencapai USD 726 juta. Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan saat seminar the China-Indonesia Palm Oil Trade and Promotion Seminar yang diselenggarakan di Nanjing, RRT, pada tanggal 11 Juli 2018.
ADVERTISEMENT
Kontrak pembelian produk kelapa sawit ini dilakukan oleh beberapa perusahaan Indonesia dan Tiongkok seperti PT. Wilmar Nabati Indonesia, Cofco China, Yihai and Kerry Investment Co. Ltd., dan lainnya. Sekitar 1 juta ton hasil dari kontrak pembelian kelapa sawit dan turunannya ini berasal dari perkebunan sawit di Sumatera.
“Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia saat ini terus memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kebutuhan dan permintaan kelapa sawit yang semakin meningkat dari Tiongkok, dapat dipenuhi Indonesia. Sehingga pengusaha Tiongkok dapat mempercayai kemampuan akan kualitas dan kuantitas produk kelapa sawit Indonesia dan turunannya.” kata Duta Besar Republik Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun.
Seminar ini merupakan tindak-lanjut dari hasil pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Li Keqiang pada tanggal 7 Mei 2018 di Istana Bogor, khususnya mengenai rencana pembelian minimal 500 ribu ton kelapa sawit Indonesia oleh Tiongkok.
ADVERTISEMENT
President CFNA, Mr. Bian Zhen Hu, menyampaikan bahwa promosi mengenai produk kelapa sawit harus tetap dipertahankan agar produk kelapa sawit memiliki reputasi yang baik dan dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat di Tiongkok. CFNA bersedia untuk menjembatani para pengusaha kedua belah pihak untuk meningkatkan hubungan perdagangan kelapa sawit.
Pada kesempatan lainnya, Director General of Department of Asian Affairs, Ministry of Commerce People’s Republic of China, Peng Gang, menjelaskan perdagangan Indonesia dengan China terus meningkat. Dia mengatakan China akan terus membuka pasar selebar-lebarnya kepada Indonesia dan dunia, bukan menutup pasar mereka dari produk impor.
Permintaan kelapa sawit Indonesia ke China terus meningkat. Impor kelapa sawit Indonesia oleh China pada 2017 mencapai USD 2,21 miliar. Sedangkan impor tahun 2016 adalah USD 1,67 miliar. Ini menempatkan Indonesia sebagai importir nomor satu bagi China.
ADVERTISEMENT
Diyakini nilai tersebut berpeluang untuk terus meningkat mengingat kondisi permintaan industri dan masyarakat China akan kelapa sawit dan produk turunannya yang terus bertumbuh.