Citibank Bukukan Laba Rp 1,4 T di Kuartal III 2018, Turun 21 Persen

8 November 2018 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Citibank (Foto: ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Citibank (Foto: ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP)
ADVERTISEMENT
Citibank N.A. Indonesia (Citibank) membukukan laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal III 2018. Laba tersebut menurun 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,9 triliun.
ADVERTISEMENT
Chief Executive Officer Citibank N.A. Indonesia, Batara Sianturi, mengatakan penurunan laba bersih disebabkan perseroan melakukan langkah pencadangan kerugian pada tahun ini. Sementara tahun lalu cadangan kerugian tersebut dikembalikan sehingga meningkatkan pendapatan.
"Yang dicadangkan enggak jadi dipakai, dibalikkan sehingga membuat profit tahun lalu besar dan karena dilakukan di kuartal pertama jadi impact-nya di kuartal II, III bahkan nanti sampai nanti kuartal IV," kata Batara di The Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (8/11).
Sehingga, kata Batara, penurunan pendapatan tersebut bukan disebabkan oleh kinerja perusahaan yang menurun. Menurut dia hingga kuartal III 2018, pihaknya tetap bisa mencatatkan kinerja yang baik meskipun tengah terjadi volatilitas di pasar.
"Kami ingin menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya kepada para nasabah, mitra bisnis, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan mereka terhadap kami, dan kami selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik di sisa tahun 2018 ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Batara, untuk semakin meningkatkan kinerja perusahaan, pihaknya akan fokus untuk mengembangkan digital banking pada tahun depan. Sebab Batara mengakui saat ini budaya nasabah telah berubah.
“Kami ingin memperbaharui fitur-fitur yang awalnya hanya bisa di dekstop menjadi pindah ke mobile. Sehingga semua transaksi ada dalam genggaman,” ujarnya.
Batara mengatakan, tujuan akhir dari pengembangan digital banking adalah mewujudkan 100 persen transaksi bisa dilakukan melalui mobile banking. “Kami melihat transaksi di cabang itu adalah era lama. Saat ini aplikasi mobile banking harus bisa diakses di mana saja,” tandasnya.