CORE Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Tak Capai Target

30 Juli 2019 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Core Midyear Review 2019 di Hongkong Kafe, Jakarta, Selasa (30/7). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Core Midyear Review 2019 di Hongkong Kafe, Jakarta, Selasa (30/7). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertumbuhan ekonomi tahun ini diprediksi tak bakal mencapai target yang ditetapkan pemerintah yaitu 5,2 persen.
ADVERTISEMENT
Pemerintah menetapkan pertumbuhan ekonomi selama tahun ini hanya akan mencapai 5,2 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan target APBN 2019 yang mencapai 5,3 persen.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal memperkirakan hanya mampu di angka 5,1 persen. Hal itu merujuk pada pengamatannya terhadap kondisi enam bulan terakhir hingga akhir tahun nanti.
"Yang jelas untuk kuartal II kami perkirakan pertumbuhannya juga tidak akan jauh dari kuartal I dari 5,01 persen, sehingga di semester satu maksimum pertumbuhan di 5,01 persen," ujar Faisal di acara CORE Midyear Review 2019 di Hong Kong Cafe, Jakarta, Selasa (30/7).
Deretan gedung bertingkat di kawasan Petamburan, Jakarta. Foto: Antara/Aprillio Akbar
Kondisi yang relatif stagnan itu, menurutnya, tak terlepas dari dampak pelemahan permintaan global serta perang dagang yang turut menekan ekonomi Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ini yang menekan ekonomi kita, harga komoditas melemah sejak 2018, lanjut 2019, pelemahan tajam sawit dan batu bara," kata dia.
Pendapatnya itu diperkuat dengan koreksi yang dilakukan oleh International Monetary Fund (IMF) pada April 2019 yang menyatakan pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi hanya akan mencapai 3,3 persen. Angka itu lebih rendah daripada prediksi sebelumnya yaitu 3,9 persen.
"Saya pikir ini agak jarang IMF lakukan koreksi tajam," tegasnya.
Meski begitu, ia menilai, prediksi itu masih dimungkinkan mengalami perbaikan. Asalkan, ada keseriusan dari pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan.
"Khususnya tim ekonomi pada Oktober nanti, juga akan bergantung pada keseriusan presiden dan tim ekonominya menjalankan agenda ekonominya, serta sejauh mana konsistensi dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan tersebut," tandasnya.
ADVERTISEMENT