Cukai Rokok Tak Naik, Petani Tembakau Harap Bukan Kebijakan Politis

7 November 2018 12:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani memanen tembakau di kaki Gunung Putri, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (13/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
zoom-in-whitePerbesar
Petani memanen tembakau di kaki Gunung Putri, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (13/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
ADVERTISEMENT
Pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan tarif cukai rokok dan menunda penerapan kebijakan penyederhanaan (simplifikasi) tarif cukai rokok di tahun depan. Sehingga tarif cukai rokok tetap sama dengan tahun ini, yakni rata-rata 10,04 persen.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPN APTI) Agus Parmuji mengapresiasi keputusan pemerintah tersebut. Dia menilai hal itu mencerminkan sikap pemerintah yang memperhatikan ekonomi rakyat, khususnya petani tembakau.
“Kami kalangan petani tembakau menyampaikan rasa terima kasih kepada Pak Jokowi yang masih memperhatikan sektor pertembakauan sebagai salah satu aset strategis nasional,” ujar Agus kepada kumparan, Rabu (7/11).
Namun dia berharap, keputusan tersebut bukan bersifat politik, melainkan keberpihakan pemerintah terhadap petani tembakau.
"Kami harap ini bukan kebijakan politis pemerintah, tapi karena keberpihakan pemerintah pada kelangsungan ekonomi petani tembakau," katanya.
Dengan batalnya kenaikan tarif cukai rokok, Agus berharap, produksi tembakau bisa semakin meningkat dan dapat terserap secara nasional.
Petani menata daun tembakau yang akan dirajang di Blitar, Jawa Timur, Senin (13/8/2018).  (Foto: ANTARA FOTO/Irfan Anshori)
zoom-in-whitePerbesar
Petani menata daun tembakau yang akan dirajang di Blitar, Jawa Timur, Senin (13/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Irfan Anshori)
ADVERTISEMENT
"Semoga dengan tidak naiknya cukai tembakau di 2019 akan sangat berdampak terhadap penyerapan bahan baku nasional,” katanya.
Meski demikian, APTI juga tetap berharap pemerintah dapat mengimbau semua industri tembakau, baik nasional maupun multinasional, yang sudah memasarkan produknya di Indonesia agar membeli tembakau nasional di musim panen.
“Kebeperpihakan pemerintah terhadap sektor pertembakauan akan berdampak terhadap keberlangsungan dan kemakmuran rakyat tembakau, karena ketika rakyat petani makmur negara tidak mungkin akan hancur,” tambahnya.
Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo sebelumnya mengatakan, ada unsur politik dalam keputusan pemerintah tak menaikkan tarif cukai rokok dan menunda simplifikasi cukai rokok di tahun depan. Namun hal tersebut dilakukan pemerintah untuk menghindari gejolak yang tak perlu di tahun politik.
ADVERTISEMENT
"Alasannya saya kira memang menghindari gejolak yang tak perlu di tahun politik. Ya ini real politik, momentumnya enggak tepat mungkin kalau naik sekarang," ujar Yustinus kepada kumparan.