Cuma Rp 25.000 Bisa Naik Bus Ber-AC dan Wifi Gratis ke Bandara

28 Desember 2017 12:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi peresmian JA Connexion Jabodetabek Airport (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi peresmian JA Connexion Jabodetabek Airport (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Makin banyak saja pilihan angkutan bagi warga, untuk bisa mencapai Bandara Soekarno-Hatta. Setelah PT Railink mengoperasikan kereta bandara dari Stasiun Sudirman Baru (BNI City), kini giliran Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek meluncurkan bus bandara dari Mal Pondok Indah, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Bus bandara bernama JA Connexion ini, dioperasikan oleh Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) dari Mal Pondok Indah II. Yang menarik, pengelola menawarkan tarif bersaing yakni hanya Rp 25.000 per penumpang. Tarif ini memang berlaku selama masa promosi untuk sebulan pertama. Harga yang ditawarkan, lebih murah Rp 5.000 dibandingkan tarif promo kereta bandara.
Direktur Utama Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Putu Yasa menjanjikan pelayanan yang memberi kenyamanan bagi penumpangnya, di antaranya soal ketepatan waktu. “Jadi jadwal pemberangkatan setiap satu jam, berapa pun jumlah penumpangnya bus akan berangkat,” katanya saat peluncuran bus bandara JA Connexion di Mal Pondok Indah, Kamis (28/12).
Unit yang digunakan juga merupakan bus premium dengan AC, kursi nyaman, dan layanan free-wifi. Selain itu, ujar Putu, pihaknya juga menjanjikan waktu tempuh ke bandara hanya 1,5 jam.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya itu biasanya 2,5 jam. Yang terpenting yang kami tawarkan adalah ketepatan waktu. Kami juga akan evaluasi, apabila animo meningkat akan kita tambah," katanya.
Peresmian Transjabodetabek Airport (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Transjabodetabek Airport (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Menurutnya, evaluasi pengoperasian bus akan dilakukan setelah satu bulan. "Kita lihat animo masyarakat seperti apa, kalau memang bagus, kita tambah lagi. Saat ini kami baru mengoperasikan lima unit bus," katanya.
Dia menyebutkan tingkat keterisian paling sedikit diharapkan bisa 17%. Namun apabila sudah terisi 25%, perusahaan sudah balik modal. "Kami tidak menerapkan rute, jadi ini 'point to point', mall ke bandara," ujarnya.