news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Curhat Pengusaha Batu Bara: Kami Baru Setahun Menikmati Kenaikan Harga

6 Maret 2018 13:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerbong kereta penuh membawa batu bara (Foto: China Daily via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Gerbong kereta penuh membawa batu bara (Foto: China Daily via REUTERS)
ADVERTISEMENT
Harga batu bara fluktuatif dalam beberapa tahun belakangan. Pada 2014 hingga pertengahan 2016, harga batu bara dalam tren rendah. Di awal 2016 lalu, harga batu bara sempat terperosok hingga kisaran USD 50 per metrik ton.
ADVERTISEMENT
Namun sejak akhir 2016, harga batu bara bangkit. Pada awal tahun ini, harga batu bara tembus USD 100 per metrik ton.
Di tengah tren positif harga batu bara, pemerintah berencana mengatur harga batu bara untuk kelistrikan di dalam negeri. Sebab, pemerintah melarang PLN menaikkan tarif listrik. Jika harga batu bara tak diatur, PLN akan terbebani.
Saat ini 57% listrik yang dihasilkan PLN berasal dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berbahan bakar batu bara.
Karena itu, PLN meminta harga batu bara untuk dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) dipatok di kisaran USD 55-65 per metrik ton agar tarif listrik dapat dijaga tanpa membebani keuangannya.
Pengusaha batu bara pun keberatan. Baru setahun menikmati harga tinggi, kini ada aturan yang akan membatasi harga batu bara DMO.
ADVERTISEMENT
"Harga batu bara sulit diprediksi. Buat pengusaha, kita baru setahun dapat berkah harga," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia, dalam cara Energy Talk di Energy Building, Jakarta, Selasa (6/3).
Para pengusaha batu bara pun pasrah dan menyerahkan keputusan sepenuhnya ke pemerintah. APBI berharap pemerintah tak membuat kebijakan yang berdampak negatif pada iklim investasi di pertambangan batu bara.
Ia mengingatkan, para pengusaha tambang batu bara tentu akan mengurangi investasinya jika harga batu bara dipatok terlalu rendah. Sebab, skala keekonomian jadi kurang bagus.
Dampaknya, pengusaha akan mengurangi kegiatan eksplorasi dan produksi batu bara. Bila hal itu terjadi, PLTU-PLTU di dalam negeri bakal kekurangan batu bara di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
"Harga ini faktor kunci, sangat terkait dengan pemanfaatan cadangan batu bara kita. Kita juga minta ke pemerintah bagaimana kelangsungannya (pertambangan batu bara). Kalau tidak tepat akan berefek negatif ke depan," tutupnya.