news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Curhat Pengusaha Mebel dan Kerajinan soal Ekspor yang Kembang Kempis

26 Oktober 2018 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerajinan kayu jati Suniary di Kendari. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kerajinan kayu jati Suniary di Kendari. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Anggoro Ratmadiputro mengatakan, industri mebel dan kerajinan tangan saat ini tengah mengalami masa kembang kempis.
ADVERTISEMENT
"Industri mebel dan kerajinan memang tidak mati dan berkembang juga tidak, tapi tetap menjadi salah satu industri yang menurut kami sebenarnya unggulan, menyerap tenaga kerja hmapir 100 persen berasal dari domestik," katanya di Gedung Nusantara, ICE BSD Tangerang, Jumat (26/10).
Anggoro mengungkapkan, industri yang pernah berjaya pada 30 tahun lalu itu dalam kondisi ekspor yang stagnan. "Ekspor? USD 1,8 miliar, stagnan dari tahun lalu," imbuhnya.
Ia lantas menyampaikan hambatan-hambatan yang selama ini pihaknya alami, yaitu bukan saja perlu perhatian dalam infrastuktur tapi juga niaga dan sarana promosi.
"Kita tak ingin berita kirim barang kontainer ke Aceh misalnya lebih mahal daripada ke Singapura. Teman-teman Asmindo sangat mengharapkan pameran seperti ini, kehadiran pemerintah sangat kita harapkan, salah satu jalan kita adalah dengan adanya pameran, Jogja yang sudah kami lakukan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pun tak menafikan kendala yang kini tengah dihadapi oleh industri mebel dan kerajinan. Meski kata Enggar, Indonesia sebetulnya memiliki sumber daya alam dan seni yang tak diragukan lagi.
"Catatan di sini, saya mohon maaf menyampaikan ini tetapi terbuka saja, kalau kita menjual tanya apa kebutuhan pasar apa yang pasar mau, bukan saya sebagai produsen mau, kadang kita menganggap yang kita produksi terbaik bagi kita tapi menurut pasar belum tentu yang terbaik," timpalnya.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, di Gedung MICC, Medan. (Foto: Ade Nurhaliza)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, di Gedung MICC, Medan. (Foto: Ade Nurhaliza)
Enggar juga menyebut ekspor Indonesia di sektor mebel dan kerajinan masih kalah dengan Vietnam dan sekarang disusul Malaysia.
"Kenapa Vietnam begitu ekspornya? Mereka lebih efisien lebih baik, dia sudah lebih presisi menggunakan mesin yang sesuai dan menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan pasar," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Berkenaan dengan itu, selain terus menggiatkan inovasi dalam menyesuaikan dinamika pasar serta efisiensi, Enggar mengimbau pengusaha memanfaatkan kondisi perang dagang yang kini sedang terjadi.
"Mengenai trade war, tadi saya tanya, seberapa besar sih market? 35 persen total market share di dunia dilakukan oleh China, di atas 45 persen AS, Pak Jokowi menyampaikan setiap kesulitan ada peluang, mereka tetap membutuhkan. Di tengah mereka mengalami trade war ini adalah kesempatan kita untuk masuk," tutupnya.