Dalam 5 Bulan, Mata Uang Argentina Anjlok 67 Persen

30 Agustus 2018 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mata uang Peso Argentina. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Mata uang Peso Argentina. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Argentina saat ini sedang mengalami krisis ekonomi. Dalam periode 5 bulan, mata uang peso terdepresiasi 67 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Melihat hal ini, Presiden Argentina Mauricio Macri mengajukan percepatan pencairan pinjaman kepada International Monetary Fund (IMF) sebesar USD 50 miliar atau setara Rp 730 triliun (kurs USD 1 = Rp 14.600). Hal ini dibenarkan oleh Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde. IMF akan membantu mencari jalan terbaik untuk skema penyelamatan ekonomi Argentina.
"Saya menaruh dukungan terhadap kebijakan Argentina dan kesiapan kita (IMF) membantu pemerintah (Argentina) dalam merevisi rencana kebijakan," ungkap Lagarde.
Menurut data Reuters, mata uang meso terus melemah, meski pemerintah Argentina berusaha melakukan upaya penyelamatan, termasuk mengajukan permohonan pinjaman sejak Juni 2018.
Pelemahan mata uang Argentina ini lebih dipengaruhi faktor internal. Negeri Lionel Messi ini selama 10 tahun terakhir dilanda kekeringan parah. Reuters menyebut hal ini memicu turunnya produksi kedelai dan jagung yang menjadi tulang punggung ekonomi Argentina.
ADVERTISEMENT
Saat pendapatan masyarakat turun di tengah perlambatan ekonomi, Pemerintah Argetina terus mencetak mata uang untuk menutup defisit anggaran. Hal ini kemudian memicu inflasi.
Tak mau defisit melebar, pemerintah Argentina melakukan upaya pemangkasan subsidi sebagai upaya mengurai angka defisit anggaran. Hal ini justru memicu naiknya harga-harga, yang akhirnya membuat angka inflasi tetap tinggi bahkan meningkat. Inflasi Argentina dinilai tertinggi di antara negara anggota G-20 karena sudah melewati 30 persen.
Sebagai solusi mengatasi persoalan ekonomi, Bank Sentral Argentina melakukan penyesuaian beberapa kali suku bungan acuan. Pada Agustus, suku bunga acuan menyentuh angka 45 persen.
Pasar justru merespons negatif terhadap tingginya angka inflasi dan suku bunga acuan. Nilai tukar terus melemah. Hari ini, kurs peso terhadap dolar dijual 33,89.
ADVERTISEMENT