Dalam Seminggu, Dana Asing Masuk RI Capai Rp 2,34 Triliun

4 Oktober 2019 14:54 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mencatat dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik terus bertambah. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap perekonomian domestik juga masih tinggi.
ADVERTISEMENT
Selama seminggu terakhir (26 September-3 Oktober 2019), dana asing yang masuk (inflow) ke pasar keuangan domestik sebesar Rp 3,14 triliun, namun terjadi dana keluar sebesar Rp 840 miliar. Sehingga net inflow selama seminggu ini mencapai Rp 2,34 triliun.
Jika diakumulasikan sejak awal tahun ini hingga 3 Oktober 2019, dana asing yang masuk sebesar Rp 192,6 triliun. Dana asing ini masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 137,9 triliun, saham sebesar Rp 52,4 triliun, dan sisanya ke obligasi korporasi serta Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
"Ini gambaran keseluruhan bahwa laporan inflow ke SBN terus berlanjut. Ini tunjukkan imbal hasil menarik, prospek ekonomi menarik, dan saham tetap volatile keluar masuk," ujar Gubernur BI, Perry di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (4/10).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (22/8). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Perry melanjutkan, masuk dan keluarnya dana asing tersebut juga tak terlepas dari pengaruh ekonomi global, seperti yang terjadi di AS, China, Eropa, serta negara lainnya.
ADVERTISEMENT
Derasnya dana asing yang masuk ke Tanah Air tersebut mendorong stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Adapun kurs rupiah selama seminggu ini berada di kisaran Rp 14.070-14.080 per dolar AS. Perry pun meyakini ke depan rupiah akan tetap stabil.
"Salah satu faktor stabilitas nilai tukar yaitu berlanjutnya aliran modal asing masuk, di samping mekanisme pasar bekerja sangat baik dan juga confident terhadap ekonomi ke depan, jadi rupiah bergerak stabil kisaran Rp 14.070-14.080 per dolar AS," tambahnya.