Dalam Sepekan IHSG Anjlok 6,16 Persen, BEI Angkat Bicara

20 Mei 2019 12:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) angkat bicara terkait anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan terakhir.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data BEI, IHSG menunjukkan penurunan sebesar 6,16 persen ke level 5.826,87 dari 6.209,12 sepanjang pekan lalu.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Laksono Widodo mengatakan, penurunan ini terjadi disebabkan oleh beberapa faktor.
"Kita tahu ada beberapa hal yang terjadi di domestik. Kalau kita lihat dari perusahaan tercatat pada kuartal I itu memang lebih rendah daripada perkiraan analis, jadi analis ini banyak yang melakukan downgrade. Tentunya ini butuh waktu untuk tercermin di harga," ungkap Laksono di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (20/5).
Ilustrasi Pergerakan IHSG di BEI Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Kedua, beberapa data makro juga menunjukkan hasil yang kurang baik. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan selama April 2019 mencatatkan defisit senilai USD 2,5 miliar. Neraca dagang di periode tersebut anjlok jika dibandingkan bulan sebelumnya yang surplus USD 540 juta.
ADVERTISEMENT
Ketiga, penurunan IHSG juga dipengaruhi situasi politik baik di dalam maupun di luar negeri seperti adanya babak baru dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Melihat berbagai situasi ini, Laksono mengatakan, pihaknya bakal menyikapinya secara seksama.
Meski demikian, Laksono mengimbau agar investor tidak terlalu panik melihat kondisi saat ini. Menurutnya, pasar modal tidak seharusnya dikekang dengan kepanikan yang berlebihan.
"Tentunya kami worry, tapi apakah ini menjadi kejadian yang luar biasa? Saya rasa enggak. Jadi menurut saya bisnis as usual no reason to get panic. Enggak ada alasan untuk panik saat ini," tandasnya.