Dalam Sepekan IHSG Naik 1,54%

14 April 2018 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IHSG (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di perdagangan periode 9 hingga 13 April 2018 berhasil ditutup menguat 1,54% di level 6.270,32 poin dari level 6.175,05 poin pada penutupan akhir pekan sebelumnya. Performa positif IHSG membuat nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) di akhir pekan ini ikut ditutup positif sebesar 1,59% menjadi Rp 6.979,66 triliun dari Rp 6.870,15 triliun pada sepekan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip data BEI, Sabtu (14/4), rata-rata nilai transaksi harian saham di BEI selama sepekan terakhir juga mengalami peningkatan 16,55% menjadi Rp6,90 triliun dari Rp 5,92 triliun sepekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian saham di BEI pada pekan ini juga naik 12,89% menjadi 9,28 miliar unit saham dari 8,22 miliar unit saham sepekan sebelumnya.
Selain itu rata-rata frekuensi transaksi harian saham di BEI pada pekan ini juga naik 8,24% menjadi 383,71 ribu kali transaksi dari 354,48 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya. Kenaikan satu level peringkat utang Indonesia menjadi stabil dari sebelumnya positif, oleh lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investors Service jelang akhir pekan ini diharapkan akan semakin memberikan tren positif baik kepada pasar modal Indonesia pada khususnya maupun terhadap perekonomian domestik serta kepercayaan investor akan investasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dikatakan dalam risetnya, Moody's menyatakan dinaikkannya level peringkat utang Indonesia disebabkan kerangka kebijakan pemerintah yang dinilai mengalami peningkatan kredibilitas dan efektivitasnya yang kondusif terhadap stabilitas makroekonomi. Moody's juga menyatakan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter yang hati-hati serta pembuatan penyangga keuangan menguatkan keyakinan lembaga pemeringkat itu terhadap ketahanan pemerintah Indonesia dan kapasitasnya untuk merespon guncangan.
Sepanjang pekan ini, investor asing kembali melakukan jual bersih dengan nilai Rp 1,59 triliun. Sehingga sepanjang tahun ini investor asing telah mengakumulasikan jual bersih senilai Rp 26,48 triliun.
Dua perusahaan melakukan pencatatan saham perdana pada pekan ini, yakni PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON), yang tercatat sebagai emiten ke-6 di tahun ini atau ke-571 di BEI, dan PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) sebagai emiten ke-7 di tahun ini atau ke-572 di BEI.
Ilustrasi IHSG. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Selain itu ada 3 pencatatan obligasi korporasi pada pekan ini.
ADVERTISEMENT
Pencatatan obligasi pertama adalah Obligasi Berkelanjutan II WOM Finance Tahap IV Tahun 2018 yang diterbitkan oleh PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk pada Senin (9/4) dengan nilai nominal Rp 793 miliar. Lalu ada pencatatan Obligasi Berkelanjutan III Federal International Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III yang diterbitkan PT Federal International pada Kamis (12/4) dengan nilai nominal Rp 3 triliun.
Terakhir ada pencatatan Obligasi Berkelanjutan III Sumber Alfaria Trijaya Secara Bertahap Tahap III Tahun 2018 yang diterbitkan oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dengan nilai nominal Rp 1 triliun pada Jumat (13/4). Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2018 adalah 20 emisi dari 18 emiten senilai Rp 34,86 triliun.
ADVERTISEMENT
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 353 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 399,47 triliun dan USD 47,5 juta yang diterbitkan oleh 113 Emiten. Sebanyak 93 seri Surat Berharga Negara (SBN) telah tercatat di BEI dengan nilai nominal Rp 2.174,73 triliun dan USD 200 juta, serta 10 emisi Efek Beragun Aset senilai Rp 9,70 triliun.