Dalam Setahun, Konsumsi Bright Gas di Jakarta-Banten Meroket 169%

8 Januari 2018 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LPG Bright Gas (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
LPG Bright Gas (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) mengklaim terjadi lonjakan konsumsi Bright Gas yang signifikan di beberapa daerah.
ADVERTISEMENT
Dian Hapsari Firasati, Unit Manager Communication Pertamina MOR III yang meliputi region DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, mengatakan konsumsi Bright Gas di region III pada 2017 mengalami peningkatan sampai 169% dibanding 2016.
"Bright gas mengalami kenaikan 169% dari total realisasi 2016 sebesar 25.314,09 MT, naik menjadi 42.945 MT di tahun 2017," katanya kepada kumparan (kumparan.com), Senin (8/1).
Ia juga mengatakan, saat ini semua agen di region III secara merata telah menjual Bright Gas. Namun, ia tidak bisa memastikan apakah peningkatan Bright Gas ini berpengaruh pada penurunan konsumsi Elpiji 3 kg.
Sekadar informasi, saat ini subsidi Elpiji 3 kg terus membengkak, yakni dari pagu anggaran Rp 22 triliun, realisasinya hingga akhir tahun 2017 mencapai Rp 38,7 triliun. Hal ini disebabkan masih banyaknya warga yang mampu dan pengusaha-pengusaha besar yang menggunakan gas tabung bersubsidi ini.
ADVERTISEMENT
Sari menyatakan, Pertamina MOR III terus mengimbau agar warga yang mampu tidak menggunakan Elpiji subsidi 3 kg. "Selain itu para kepala daerah juga sudah mengimbau agar para Aparatur Sipil Negara tidak menggunakan Elpiji subsidi," katanya.
Selain di DKI, Jabar, dan Banten, konsumsi Bright Gas di Semarang, menurut Pertamina juga mengalami lonjakan penjualan hingga 489%.