Dalam Setahun, Laba Bank Danamon Naik 7 Persen Jadi Rp 3,9 Triliun

20 Februari 2019 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
konferensi pers Kinerja Keuangan Bank Danamon tahun 2018 di Jakarta, Rabu (20/2). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
konferensi pers Kinerja Keuangan Bank Danamon tahun 2018 di Jakarta, Rabu (20/2). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 3,9 triliun pada tahun 2018. Jumlah tersebut naik sebesar 7 persen dibandingkan tahun 2017 (yoy).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bank Danamon Sing Seow Mah mengatakan, pertumbuhan laba itu didorong oleh pertumbuhan di sektor-sektor seperti UMKM, konsumsi, perbankan enterprise, serta otomotif melalui Adira Finance.
“Bank Danamon terus mempertahankan pertumbuhan laba dari inisiatif transformasi jangka panjang kami untuk mendiversifikasi aliran pendapatan dan meningkatkan pengalaman pelanggan, memanfaatkan teknologi digital terbaru untuk memudahkan pelanggan melakukan bisnis dengan kami,” katanya dalam paparan kinerja keuangan tahun 2018 di Menara Danamon, Jakarta, Rabu (20/2).
konferensi pers Kinerja Keuangan Bank Danamon tahun 2018 di Jakarta, Rabu (20/2). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Direktur Keuangan Bank Danamon Satinder Ahluwalia menambahkan, pertumbuhan segmen utama portofolio pinjaman perbankan meningkat sebesar 10 persen menjadi Rp 31,2 triliun.
“Sementara portofolio pinjaman Enterprise Banking, yang terdiri dari Perbankan Komersial, dan Lembaga Keuangan, tumbuh 11 persen menjadi Rp 41,5 triliun,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kata Salinder, Adira Finance mencatatkan pertumbuhan 13 persen hingga akhir tahun menjadi Rp 513 triliun. Menurutnya, pertumbuhan yang sehat didorong oleh pembiayaan baru Adira Finance, yang tumbuh sebesar 15 persen untuk kendaraan roda dua dan 23 persen untuk segmen kendaraan roda empat.
Ilustrasi Bank Danamon. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Tak hanya di bidang otomotif, menurutnya, pembiayaan mikro, keseluruhan portofolio pinjaman dan Perdagangan Keuangan tumbuh 12 persen menjadi Rp 137,2 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Rasio Macroprudential Intermediation (RIM) sebesar 97,2 likuiditas berjalan baik dan saldo Rekening Tabungan (CASA) meningkat terus menjadi Rp 52,1 triliun,” tutupnya.