Dampak Pemangkasan Pajak, Defisit Anggaran AS Tertinggi dalam 6 Tahun

16 Oktober 2018 10:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saat Donald Trump bertemu Kanye West di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat. (Foto: AFP/SEBASTIAN SMITH)
zoom-in-whitePerbesar
Saat Donald Trump bertemu Kanye West di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat. (Foto: AFP/SEBASTIAN SMITH)
ADVERTISEMENT
Defisit anggaran Amerika Serikat (AS) akan ditutup pada angka USD 779 miliar hingga akhir 2018. Ditulis Reuters, Selasa (16/10), defisit ini tercatat sebagai yang tertinggi dalam 6 tahun terakhir atau sejak 2012. Defisit anggaran sendiri merupakan selisih antara pendapatan dan belanja negara.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kementerian Keuangan AS yang baru dirilis, tingginya angka defisit didorong oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump di awal pemerintahannya pada 2017, yang memotong pajak dan berdampak pada naiknya utang pemerintah.
Pandangan serupa juga disampakan para ekonom. Mereka menilai pemangkasan pajak perorangan dan perusahaan yang disetujui Kongres di 2017 serta persetujuan naiknya anggaran belanja pemerintah di Agustus 2018 berdampak signifikan dalam memperbesar defisit anggaran.
Sebaliknya, Trump dan Partai Republik menganggap pemotongan pajak mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan (memangkas angka pengangguran).
"Booming ekonomi di AS akan menciptakan peningkatan pemasukan untuk pemerintah, di mana hal ini merupakan langkah penting dalam kondisi fiskal jangka panjang," ungkap Direktur Departemen Anggaran dan Manajemen, Mick Mulvaney.
Presiden AS Donald Trump di pertemuan tahunan Gedung Putih di Washington. (Foto: Nicholas Kamm / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump di pertemuan tahunan Gedung Putih di Washington. (Foto: Nicholas Kamm / AFP)
ADVERTISEMENT
Hingga September 2018, defisit anggaran Pemerintah AS sebesar USD 113 miliar. Angka ini dihitung selama 12 bulan yakni September 2017 hingga September 2018. Terjadi kenaikan 17 persen dibandingkan periode yang sama pada September 2016-2017. Revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada tahun berjalan juga berdampak pada naiknya defisit anggaran.
Faktor lain yang dinilai sebagai pemicu naiknya defisit ialah pembayaran bunga pinjaman. Selama beberapa tahun terakhir, utang pemerintah AS terus meningkat. Di saat bersamaan, terjadi penurunan penerimaan karena pemotongan pajak dan juga naiknya belaja sektor militer.
Berdasarkan data yang dirangkum kumparan, kebijakan Trump memotong pajak memang berdampak signifikan pada turunnya angka pengangguran dan naiknya pertumbuhan ekonomi. Pada September 2018, unemployment rate di AS sebesar 3,7 persen atau terendah dalam 49 tahun.
ADVERTISEMENT
Sementara pertumbuhan ekonomi sepanjang 2018 tercatat tumbuh 2,2 persen (kuartal I) dan 4,2 persen (kuartal II).