Dana Asing Masuk Indonesia Capai Rp 179,6 Triliun Sejak Awal 2019

9 Agustus 2019 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas menghitung mata uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. Foto: Antara/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas menghitung mata uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. Foto: Antara/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Kepercayaan pasar terhadap kondisi perekonomian Indonesia membuat aliran dana asing yang masuk (capital inflow) cukup deras. Hal ini pun turut menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, sejak awal tahun ini hingga 8 Agustus 2019, dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia sebesar Rp 179,6 triliun. Secara rinci, aliran ke Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 113,7 triliun dan pasar saham sebesar Rp 69,5 triliun.
"Mengenai aliran modal asing tercatat sampai tanggal 8 Agustus 2019 sebesar Rp 179,6 triliun ini terdiri berbagai instrumen," ujar Perry di Komplek BI, Jakarta, Jumat (9/8).
Sementara itu, kurs rupiah mulai menunjukkan penguatannya terhadap dolar AS. Berdasarkan data perdagangan Reuters pukul 15.30 WIB, rupiah berada di level Rp 14.173 per dolar AS, menguat dibandingkan pembukaan pembukaan di level Rp 14.234 per dolar AS.
Ilustrasi dana asing. Foto: Pixabay/geralt
Perry melanjutkan, banyak faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah, baik dari sisi global maupun domestik. Adanya perang dagang yang masih memanas beberapa hari kemarin sempat membuat dana asing keluar dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Nilai tukar rupiah relatif stabil. Biasa kalau faktor teknikal kemarin, kaget. Kebijakan yang disampaikan pemerintah AS menaikkan tarif dan ada retaliasi dari China, ada tekanan sedikit di nilai tukar rupiah," jelasnya.
Perry bilang, bank sentral akan terus memantau pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. BI juga akan berada di pasar untuk memastikan rupiah sesuai nilai fundamentalnya.
"Kami akan terus berada di pasar untuk memastikan rupiah kita stabil," tambahnya.