Dana Asing Masuk Indonesia Capai Rp 63 Triliun di Akhir Februari 2019

1 Maret 2019 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia (BI),Perry Warjiyo. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia (BI),Perry Warjiyo. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Aliran dana asing yang masuk ke domestik (inflow) terus meningkat. Hal ini menandakan kepercayaan investor asing terhadap perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, sejak awal tahun hingga akhir bulan Februari lalu mencapai Rp 63 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan inflow yang masuk pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6 triliun.
"Aliran modal asing yang masuk sampai dengan 28 Februari 2019 sampai totalnya Rp 63 triliun. Ini jauh lebih tinggi dengan aliran modal asing masuk periode yang sama di tahun 2018 pada waktu itu sampai dengan tanggal 28 Februari 2018 hanya Rp 6 triliun," ujar Perry di Komplek BI, Kawasan Thamrin, Jakarta, Jumat (1/3).
Secara rinci, dana asing yang masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) hingga akhir bulan lalu Rp 49,5 triliun, saham Rp 12,6 triliun, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar Rp 1,4 triliun. Sementara di tahun lalu, terjadi aliran modal asing keluar sebesar Rp 7,4 triliun di saham.
Uang dolar Amerika Serikat Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Perry bilang, berlanjutnya dana asing tersebut menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. "Dan juga bagaimana aspek pengembangan pasar itu menunjukkan bahwa confidentnya cukup bagus," kata dia.
Dia berharap, kepercayaan asing ini akan terus berlanjut sehingga mendorong kenaikan neraca pembayaran dan perbaikan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
"Defisit transaksi berjalan yang lebih rendah dari kuartal IV dan surplus aliran modal asing yang tetap besar, lebih tinggi dari defisit transaksi berjalan. Sehingga kita perkirakan di kuartal I itu neraca pembayaran akan mengalami surplus," tambahnya.