Dana Asing Mulai Banyak Masuk ke Pasar Modal, IHSG Diprediksi Menguat

28 Mei 2018 8:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melintas monitor IHSG. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melintas monitor IHSG. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi untuk terus melanjutkan penguatan pada perdagangan di awal pekan hari ini. Pada penutupan perdagangan pekan kemarin, IHSG menguat ke posisi 5.975 atau naik 29,20 poin (0,49%).
ADVERTISEMENT
Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengungkapkan pada perdagangan awal pekan ini IHSG diprediksikan akan bergerak di level support 5.821 dan level resistence 6.042.
"Peluang kenaikan masih terlihat cukup besar di tengah fluktuasi harga komoditas dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)," tulis William dalam risetnya, Senin (28/5).
Menurut William, naiknya IHSG ditopang oleh semakin banyaknya dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia. Para pelaku pasar juga tengah menanti rilis data perekonomian bulan depan.
Ilustrasi IHSG. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"Kembalinya capital inflow yang mulai terjadi juga menjadi salah satu faktor pendukung penguatan IHSG hingga saat ini, hari ini IHSG berpeluang menguat," jelasnya.
Sementara itu, Analis Bina Artha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan rupiah hari ini diprediksikan akan bergerak di kisaran support Rp 14.125 per dolar AS dan level resistence Rp 14.109 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
"Laju rupiah mampu bergerak sesuai perkiraan sebelumnya dimana cenderung melanjutkan pergerakan positifnya. Pergerakan rupiah cukup merespon positif hasil pertemuan FOMC (Federer Open Market Committee)," timpal Reza.
Menu Saham Pilihan:
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF),
PT Mayora Indah Tbk (MYOR),
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA),
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM),
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA),
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI),
PT Bank Pembangunan Jawa Timur Tbk (BJTM),
PT Indofood CBP Makmur Tbk (ICBP),
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF),
PT Unilever Indonesia (UNVR),
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).