Dana Bansos di 2019 Naik, BI Optimistis Daya Beli Masyarakat Tinggi

29 Maret 2019 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) optimistis daya beli masyarakat selama tahun ini masih tinggi. Konsumsi yang tinggi ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi, meskipun ekspor masih menjadi tantangan.
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, konsumsi masyarakat yang tinggi tersebut didorong oleh belanja pemerintah pusat, khususnya pada bantuan sosial (bansos).
Meskipun tak secara spesifik menyebutkan berapa angka konsumsi masyarakat, namun Dody meyakini konsumsi akan tumbuh lebih dari 5 persen di tahun ini. Adapun sepanjang tahun lalu konsumsi masyarakat hanya mencapai 5,17 persen.
"Iya benar, pengaruh spending pemerintah bansos dorong konsumsi masyarakat akan meningkat," ujar Dody di Kawasan Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (29/3).
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pencairan dana bansos pada Januari-Februari 2019 mencapai Rp 23,6 triliun. Jumlah ini meningkat 70,1 persen (year on year/yoy) dibandingkan periode sama 2018 sebesar Rp 13,9 triliun.
Meningkatnya pencairan dana bansos selama periode tersebut disebabkan adanya penambahan jumlah penerima program keluarga harapan (PKH) dan juga nominal yang menjadi sasaran PKH.
Ilustrasi pedagang sayur. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Selain itu, parameter tingginya daya beli terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang meningkat menjadi 127,9 poin pada bulan ini. Selain itu, penjualan ritel juga naik menuju 97 poin.
ADVERTISEMENT
"Kalau lihat data-data Februari 2019, baik pendapatan petani dan tenaga kerja itu meningkat. Berarti dari sisi daya beli itu kita tidak melihat itu terganggu," katanya.
Dody juga membantah laju inflasi yang rendah dalam tiga bulan terakhir disebabkan konsumsi masyarakat yang juga rendah. Menurut dia, daya beli masyarakat yang tinggi terlihat dari IKK tersebut.
"Konsumsi masih tinggi, indikator pertama liat IKK naik. Itu gambaran confidence konsumen tinggi," ujarnya.
Adapun secara keseluruhan, Bank Indonesia masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 ini di kisaran 5-5,4 persen.