Dana Cadangan Bencana Pemerintah di 2018 Defisit Rp 1,3 Triliun

6 Desember 2018 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TNI berhasil bersihkan rumah bencana Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Dok. PUSPEN TNI)
zoom-in-whitePerbesar
TNI berhasil bersihkan rumah bencana Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Dok. PUSPEN TNI)
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memprediksi, dana cadangan untuk penanganan bencana alam pada tahun ini akan defisit sebesar Rp 1,3 triliun. Adapun pagu anggaran cadangan bencana tahun 2018 sebesar Rp 6,65 triliun.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, anggaran tersebut telah dipakai Rp 5,05 triliun, rinciannya untuk dana on call Rp 2,08 triliun, rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana Rp 600 miliar, dan stimulan bantuan perbaikan rumah di Lombok Rp 2,37 triliun.
“Untuk bencana alam 2018 yang kami cadangkan Rp 6,6 triliun, fokusnya NTB dan Palu. Sisanya Rp 1,6 triliun,” ujarnya di Novotel Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12).
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati di Bali. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati di Bali. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
Sementara, menurut dia, hingga akhir tahun dibutuhkan anggaran Rp 2,9 triliun, rinciannya dana on call untuk bencana selain Lombok dan Palu Rp 1 triliun, stimulan perbaikan rumah Lombok Rp 840 miliar, perbaikan fasilitas di Lombok Rp 410 miliar, dan kebutuhan hingga akhir 2018 Rp 650 miliar.
“Kami perkirakan akan ada kekurangan Rp 1,3 triliun untuk kebutuhan tahun 2018. Realisasinya akan lebih tinggi dari pagu (yang ada),” beber Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Dia pun mengungkapkan, kekurangan pagu Rp 1,3 triliun itu telah diusulkan dalam outlook APBN 2018 terbaru. Rencananya, anggaran itu akan dipenuhi dengan pergeseran antar subbagian Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN).
“Proses untuk desain ini masih didorong oleh BKF (Badan Kebijakan Fiskal). Kami sekarang ini terus memonitor untuk tahun depan,” jelasnya.