Dana Desa Ditambah, Mendes Optimistis Kesenjangan Bisa Dipangkas

21 Agustus 2018 21:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendes PDTT Eko Putro Sadjojo (Foto: Kemendes)
zoom-in-whitePerbesar
Mendes PDTT Eko Putro Sadjojo (Foto: Kemendes)
ADVERTISEMENT
Program pengentasan kemiskinan melalui Dana Desa akan diteruskan pemerintah tahun depan. Anggarannya Dana Desa bertambah dari tahun Rp 60 triliun tahun ini menjadi Rp 73 triliun pada 2019.
ADVERTISEMENT
Penambahan Dana Desa itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat pembacaan Nota Keuangan dan RAPBN 2019 dalam sidang tahunan MPR pada 16 Agustus 2018 lalu.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan dengan penambahan dana desa ini, dirinya optimistis kesenjangan atau rasio gini antara masyarakat perkotaan dan pedesaan bisa ditekan.
“Rasio gini in the long term pasti akan ditekan tapi kalau secara nasional itu pasti akan menurun karena orang kaya di desa secara nasional masih golongan menengah atau miskin," kata Eko saat ditemui di Kementerian Koodirnator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (21/8).
Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), rasio gini antara masyarakat di perkotaan dibanding pedesaan justru semakin melebar yakni dari 0,320 pada September 2017 menjadi 0,324 pada Maret 2018. Angka ini berbanding terbalik dengan tingkat kemiskinan yang bisa dikurangi pemerintah pada periode yang sama.
ADVERTISEMENT
Eko bilang, tambahan dana desa sendiri akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi penduduk di desa. Mengutip teori Kuznet, kata Eko, setiap kenaikan pendapatan per kapita di daerah miskin itu akan didahului kenaikan rasio gini.
“Karena kan gini ratio diukur dari spending-nya kelompok masyarakat," lanjut Eko.
Ilustrasi Desa (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Desa (Foto: Wikimedia Commons)
Eko mengatakan, berdasarkan data BPS tingkat kemiskinan turun ke level 9,82% atau setara 25,95 juta orang. Angka ini turun dibandingkan posisi Maret 2017 sebanyak 27,77 juta orang atau 10,64%.
"Seperti tahun ini aja selama setahun dari Maret 2017 sampai Maret 2018 menurut data BPS itu di Indonesia terjadi penurunan 1,82 juta orang miskin, tapi yang menggembirakan adalah jumlah penurunan angka kemiskinannya lebih besar di desa daripada di kota," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Eko yakin ke depannya, jumlah penduduk miskin di pedesaan bisa jauh lebih rendah karena adanya dana desa. Dia bilang kalau akselerasi penurunan kemiskinan di desa bisa dipertahankan maka dalam tujuh tahun ke depan, jumlah orang miskin di desa akan lebih kecil dibandingkan orang miskin di kota.