Dana Haji Akan Digunakan untuk Proyek Infrastruktur dan Bangun Hotel

9 Mei 2018 11:52 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Haji Kementerian Agama, Anggito Abimanyu. (Foto: www.kemenag.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Haji Kementerian Agama, Anggito Abimanyu. (Foto: www.kemenag.go.id)
ADVERTISEMENT
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) siap menginvestasikan dana haji ke Surat Berharga Negara (SBN), pembiayaan infrastruktur, hingga pembangunan hotel di Arab Saudi. Investasi tersebut dianggap memililiki return yang kompetitif dan risiko yang relatif rendah.
ADVERTISEMENT
Adapun selama ini dana haji telah masuk ke Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI) yang masuk dalam Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara.
"Kami akan masuk ke SBN, kami bisa untuk kontrak jangka panjang. Kami ada pilihan investasi, pilihannya yang return kompetitif, medium-low risk, dan berhubungan langsung dengan jemaah," kata Kepala BPKH Anggito Abimanyu di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (9/5).
Anggito menyebut selama ini dana haji yang dikelola BPKH per Desember 2017 sebesar Rp 95,5 triliun tersebar di perbankam syariah dan sukuk negara. Secara rinci, sebesar Rp 65 triliun tersimpan dalam bentuk deposito di sejumlah bank syariah dan sisanya Rp 30,5 triliun diinvestasikan dalam sukuk negara.
Dana haji ini terus meningkat setiap tahunnya sekitar Rp 10 triliun. Bahkan Anggito menyebut dana haji bisa mencapai Rp 150 triliun pada 2022. Adapun hasil dari investasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas haji dan biaya efisiensi haji.
ADVERTISEMENT
"BPKH mengelola uang haji dan menginvestasikannya. BPKH boleh menginvestasikan dana haji asal sesuai prinsip syariah, aman, hati-hati. Kalau bisa investasi diharapkan meningkatkan kualitas haji dan efiesiensi biaya haji," katanya.
Tak hanya SBN, dana haji juga siap masuk dalam Pembiayaan Investasi Non Anggaran (PINA). Nantinya dana ini akan digunakan sebagai sumber pendanaan alternatif dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur strategis nasional.
"Kami kerja sama dengan PINA juga, kami investasi ke brown field, karena kami tidak investasi di yang high risk, kami lebih baik yang low risk saja," katanya.
Anggito juga menyebutkan, dana haji juga akan diinvestasikan untuk bekerja sama dan membangun hotel di Arab Saudi, yang nantinya bisa digunakan untuk jamaah Indonesia. Namun demikian, Anggoto belum menjelaskan lebih detail rincian investasi-investasi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami kerja sama dengan hotel, restoran, dan provider di Arab Saudi untuk mendapatkan harga yang lebih efisien," ujarnya.