news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dari Awal Tahun 2019, Dana Asing Masuk Pasar Saham Capai Rp 15 Triliun

20 April 2019 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melintasi layar IHSG Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melintasi layar IHSG Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sepanjang 2019, dana asing masuk atau investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 15,220 triliun dan selama sepekan ini, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 1,426 triliun.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan itu, dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 1,58 persen ke level 6.507,221 dari 6.405,866 pada penutupan pekan lalu.
“Senada dengan IHSG, nilai kapitalisasi pasar juga mengalami peningkatan sebesar 1,58 persen Rp 7.401,73 triliun dari Rp 7.286,36 triliun pada penutupan pekan lalu,” ungkap Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Sabtu (20/4).
Data rata-rata frekuensi transaksi harian BEI selama sepekan juga mengalami peningkatan sebesar 15,66 persen menjadi 461,06 ribu kali transaksi dari 398,62 ribu kali transaksi pada pekan lalu.
Sementara itu, untuk data rata-rata nilai transaksi harian BEI juga meningkat sebesar 9,59 persen menjadi Rp 10,28 triliun dari Rp 9,380 triliun pada pekan sebelumnya. Namun rata-rata volume transaksi harian menurun sebesar 6,32 persen menjadi 14,66 miliar unit saham dari 15,65 miliar unit saham pada pekan sebelumnya.
IHSG cetak rekor di 6.314 Foto: Nurlaela/kumparan
Selama sepekan lalu, sejumlah investasi baru juga dicatatkan di pasar modal. Perdagangan BEI pada awal pekan, Senin (15/4), dibuka dengan Pencatatan Perdana Kontrak Investasi Kolektif DINFRA Toll Road Mandiri-001 dengan kode XMJM, dicatatkan sebanyak 423.500.000 Unit Penyertaan dengan total nilai aktiva bersih sebesar Rp 423,5 miliar. XMJM menjadi DINFRA pertama yang tercatat di BEI, bertindak selaku Manajer Investasi dari Efek tersebut adalah PT Mandiri Manajemen Investasi.
ADVERTISEMENT
XMJM merupakan DINFRA yang berinvestasi pada aset infrastruktur secara tidak langsung pada Jalan Tol Ruas Gempol-Pandaan sepanjang 13,61 km dengan melakukan pembelian efek bersifat utang dan atau efek bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan pemilik aset infrastruktur jalan tol di Indonesia. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan pejabat terkait hadir untuk meresmikan dan memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Kamis (18/4), Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap V Tahun 2019 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap IV Tahun 2019 yang diterbitkan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp 2.000.000.000.000,- yang terdiri dari 3 seri. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi tersebut adalah idAAA (Triple A).
ADVERTISEMENT
Sementara untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap IV Tahun 2019 dengan jumlah dana sukuk sebesar Rp 96.000.000.000,- yang terdiri dari 3 seri. Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Sukuk idAAA(sy) (Triple A Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat untuk Obligasi Berkelanjutan dan Sukuk Mudharabah tersebut adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Ilustrasi IHSG melemah pasca libur Idul Fitri. Foto: Kumparan/ Jamal Ramadhan
“Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2019 adalah 27 emisi dari 19 Perusahaan Tercatat senilai Rp 25,54 triliun,” ujar Yulianto.
Dengan kedua pencatatan tersebut, maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI sepanjang masa berjumlah 399 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 422,56 triliun dan USD 47,5 juta, diterbitkan oleh 117 Perusahaan Tercatat.
ADVERTISEMENT
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 103 seri dengan nilai nominal Rp 2.484,46 triliun dan USD 400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp 9,32 triliun.