news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dari Hobi Jadi Bisnis

27 April 2017 16:07 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Stand D'Krea & Nath di BNI Inacraft 2017. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Berbisnis dengan menyalurkan hobi tentu saja impian semua orang. Di mana kita bisa mendapatkan uang dari hobi yang kita gemari. Salah satu yang memanfaatkan hal itu ialah Utami Sumbodo.
ADVERTISEMENT
Pemilik toko D'Krea & Nath asal Ciledug, Tangerang Kota, Banten ini salah satu UMKM yang hadir di acara tahunan BNI Inacraft 2017 yang diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (27/4).
Utami bersama Nanik Handayani menekuni hobinya yaitu merajut. Banyak produk yang dihasilkan oleh keduanya. Mulai dari hiasan dinding, mandala madnes atau karpet, hiasan meja, tempat tisu, hingga sarung bantal.
Stand D'Krea & Nath di BNI Inacraft 2017. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Utami bercerita, sebelum memutuskan untuk terjun di bisnis rajutan, ia pernah mengajar orang-orang Jepang selama 3 tahun. Karena ingin mencoba sesuatu yang baru akhirnya Utami menggandeng Naniek yang saat itu sebagai muridnya untuk bergabung bersama Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI).
"Dulu awalnya saya ngajar orang Jepang, mereka biasanya private sama saya," kata Utami kepada kumparan (kumparan.com) di acara Inacraft 2017, di JCC Senayan, Kamis (27/4).
ADVERTISEMENT
Bagi Utami, peminat kerajinan tangan memang belum terlalu tinggi dibandingkan dengan kerajinan lainnya. Meski begitu, Utami tak khawatir. Ia mengaku produk yang ia buat karena hobi jadi tidak terlalu risau jika peminatnya sedikit.
Stand D'Krea & Nath di BNI Inacraft 2017. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
"Biasanya mereka yang cari ya pelanggan setia kami, meski belum banyak yang cari tapi tidak masalah karena produk yang kita jual kan barang-barang yang tahan lama, malah saya sayang buat ngejualnya karena itu saya buatnya pake cinta," kata Utami.
Untuk produk yang ditawarkan toko D'Krea & Nath mulai dari Rp 100 ribu untuk kaos kaki rajutan sampai Rp 5 juta yaitu produk Mandala madnes. Selain itu, menurut Utami, produk yang ia jual merupakan produk-produk limited edition.
ADVERTISEMENT
"Untuk harga tergantung kesulitannya, saya buat Mandala madnes sampai 6 bulan," katanya.
Hingga sekarang produk Utami masih dipasarkan di wilayah Jakarta saja, ia juga mengaku dengan berbisnis seperti ini bisa mengantongi uang sekitar Rp 20 juta per bulan.
Stand D'Krea & Nath di BNI Inacraft 2017. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
"Kalau kita tergantung produksinya. Karena saya kan ibu rumah tangga, harus urus anak dan keluarga, jadi paling kalau lagi senggang baru bikin. Kalau buat pameran biasanya saya dan Bu Nanik persiapkan 1 tahun sebelum acara berlangsung," kata Utami.
Selain itu, utami juga berharap dengan turut sertanya di acara Inacraft 2017 sebagai ajang produknya bisa meningkatkan angka penjualan produk-produknya.
"Kita sebenernya udah ikut acara 4 kali, biasanya pas acara emang enggak terlalu ramai tapi biasanya setelah acara banyak yang menghubungi kami," tutupnya.
ADVERTISEMENT