Darmin: Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh di Tengah Tekanan Perang Dagang

25 Juni 2019 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution hadiri rakor pembahasan harga tiket pesawat. Foto: Zaki/Humas Kemenko Perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution hadiri rakor pembahasan harga tiket pesawat. Foto: Zaki/Humas Kemenko Perekonomian
ADVERTISEMENT
Badan Anggaran (Banggar) DPR hari ini menggelar rapat kerja (raker) dengan pemerintah untuk membahas rencana kerja anggaran kementerian lembaga (RKAKL) tahun anggaran 2020. Rapat dipimpin Ketua Banggar Kahar Muzakir.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memaparkan kondisi perekonomian Indonesia. Menurut Darmin, gejolak ekonomi dunia akibat perang dagang AS-China berdampak pada ekonomi domestik.
Namun, kata Darmin, meskipun ekonomi dunia tidak kondusif perekonomian Indonesia tetap bisa tumbuh dari tahun ke tahun. Walaupun dia mengakui pertumbuhannya tidak selalu sesuai target.
"Di tengah situasi seperti itu, ekonomi kita masih mampu mencetak pertumbuhan walaupun tidak cepat peningkatan terjadi dari tahun ke tahun," kata Darmin di Ruang Rapat Banggar, Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (25/6).
Adapun pada 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 4,88 persen. Pertumbuhan ekonomi naik menjadi 5,03 persen di 2016, naik lagi menjadi 5,07 di 2017, dan menjadi 5,17 di 2018.
Deretan gedung bertingkat di kawasan Petamburan, Jakarta. Foto: Antara/Aprillio Akbar
Tidak hanya pertumbuhan ekonomi, Darmin mengatakan indikator lain mengalami perbaikan yang konsisten. Misalnya tingkat inflasi yang terjaga di sekitar 3,5 persen dari 2015 hingga 2018.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Darmin mengklaim indikator lain seperti tingkat kemiskinan, pengangguran, dan rasio gini juga kualitasnya semakin membaik. Bahkan beberapa lembaga pemeringkat dunia juga memberikan rating investasi yang baik.
"Economist misalnya mengatakan Indonesia masuk satu dari tiga negara yang investasinya berkembang dengan baik," ujarnya.
Selain itu, peringkat daya saing juga membaik dari peringkat 43 naik ke peringkat 32. "Dan itu dianggap sebagai perbaikan-perbaikan terbesar yang terjadi pada 2019," tandasnya.