Darmin Minta Produsen Pakan Ternak Bantu Stabilisasi Harga Daging Ayam

11 Juli 2018 21:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Darmin Nasution (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Darmin Nasution (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Harga beberapa bahan pangan seperti daging ayam dan telur ayam kembali melonjak. Di beberapa pasar tradisional di Jakarta, daging ayam dijual hingga Rp 60 ribu per kilogram (kg). Sedangkan harga telur ayam dibanderol Rp 28 ribu per kg.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution berharap pengusaha pakan dan ternak meningkatkan pasokan. Selain itu, perusahaan yang memproduksi Day Old Chicken (DOC) juga harus meningkatkan produksinya untuk menjaga stabilitas harga di pasaran.
"Ini kelihatanya dibicarakannya di tingkat petelur, di tingkat perusahaan besar yang membuat Day Old Chicken (DOC). Kalau dia enggak dorong (produksi) menjadi berkurang atau kenaikanya tidak cukup besar ya di bulan puasa dan di bulan lebaran akhirnya naik," kata Darmin saat ditemui di Gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (11/7).
Apalagi, kondisi tersebut juga disebabkan libur lebaran yang cukup panjang sehingga banyak pedagang yang tidak berjualan. "Itu juga ada pengaruhnya gimana ya kita harus bicara dengan perusahaan. 2-3 perusahaan terbesar itu supaya mereka tidak boleh menyetel supaya harganya naik," imbuh Darmin
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan harga daging dan telur ayam dipengaruhi oleh dua faktor yaitu harga pakan ternak dan bibit ayam dan DOC atau bibit ayam. Enggar menjelaskan bahwa kenaikan DOC dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap Amerika Serikat (AS).
"Harga pakan ternak naik karena apa? Karena dolar AS kan? Ya sudah itu kuncinya. Solusinya ya kita berharap nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat supaya harga bahan pangan biusa kembali stabil," ucap Enggar.