Darmin: RI Masih Punya Waktu Berunding dengan AS Soal Perdagangan

10 Agustus 2018 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Darmin Nasution, Menteri Perekonomian (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Darmin Nasution, Menteri Perekonomian (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah tak ingin berspekulasi tentang posisi Indonesia dengan AS terkait pembatasan produk hortikultura, hewan, serta produk hewan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, Indonesia masih memiliki waktu untuk berunding dengan AS terkait perdagangan kedua negara.
ADVERTISEMENT
“Jangan buru-buru sampai ke turun berapa (neraca perdagangan) sekian. Nanti dulu. Mereka masih consider kenakan denda yang USD 350 juta. Itu berarti kita masih punya waktu berunding,” ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (10/8).
Menurut mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu, pemerintah juga tengah mencari jalan keluar terkait apa saja yang masih dirasakan menghambat. Adapun hingga saat ini, pemerintah juga masih mengidentifikasi hal yang dapat menghambat hal tersebut.
“Kami kemudian sedang identifikasi apa sih hal-hal yang dianggap menghambat. Kita masih punya waktu berunding. Kami tahu sebenarnya yang dilakukan adalah adanya batasan masuknya buah-buahan, terutama itu,” ucapnya.
Bendera Amerika (Foto:  Flickr/Jesus V)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Amerika (Foto: Flickr/Jesus V)
Darmin mengakui, memang sudah ada simulasi dampak bagi produk ekspor Indonesia jika Indonesia tetap melawan AS di Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO).
ADVERTISEMENT
Dalam simulasi tersebut, terdapat penurunan ekspor atas sejumlah produk dan kenaikan tarif impor beberapa produk dari AS. Namun demikian, kata Darmin, ini hanyalah simulasi dan belum akan terjadi.
“Ya itu kan simulasi. Jadi, jangan buru-buru menanggapinya,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan nonmigas selama Januari hingga Juni 2018 mengalami surplus USD 4,119 miliar dengan AS. Namun, angka ini menurun dibandingkan nilai surplus neraca perdagangan nonmigas dengan AS periode Januari-Juni 2017 yang mencapai surplus USD 4,703 miliar.