news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Darmin soal Dolar Rp 13.000-an: Penguatan Rupiah Masih Bisa Berlanjut

7 Januari 2019 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memimpin Rapat Koordinasi Pembahasan Komoditas Karet, Senin (7/1), di Jakarta. (Foto: Twitter/@PerekonomianRI)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memimpin Rapat Koordinasi Pembahasan Komoditas Karet, Senin (7/1), di Jakarta. (Foto: Twitter/@PerekonomianRI)
ADVERTISEMENT
Pemerintah menilai kurs rupiah terhadap dolar AS masih bisa menguat lebih lanjut. Namun, hal ini masih tergantung oleh faktor global maupun domestik lainnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Reuters hari ini pukul 16.25 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyentuh Rp 14.085 per dolar AS, menguat dibandingkan pembukaan pagi tadi di level Rp 14.265 per dolar AS. Bahkan rupiah sempat menyentuh level Rp 13.990 per dolar AS siang tadi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, rupiah saat ini masih di bawah nilai fundamentalnya (undervalue). Menurutnya, rupiah masih bisa kembali menguat.
"Itu masih undervalue, masih bisa menguat lebih lanjut, iya, tapi enggak otomatis. Di dunia ini kan gonjang-ganjing juga. Kadang begini, kadang begitu," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Senin (7/1).
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut pun memproyeksi nilai tukar rupiah akan bisa berlanjut menguat dari level saat ini. Sayangnya, Darmin enggan menyebut lebih lanjut level tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tapi, pelan-pelan dia akan arahnya akan masih menguat," jelasnya.
Teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Bank Mandiri KCP Jakarta DPR, Senin (7/1/2019). Kurs Rupiah terhadap Dolar AS menguat 1,3 persen menjadi Rp14.080.  (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
zoom-in-whitePerbesar
Teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Bank Mandiri KCP Jakarta DPR, Senin (7/1/2019). Kurs Rupiah terhadap Dolar AS menguat 1,3 persen menjadi Rp14.080. (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah sebelumnya juga menuturkan, membaiknya indikator ekonomi Indonesia di tengah melesunya ekonomi negara lain memunculkan sentimen positif bagi investor asing dan mendorong mengalirnya modal ke pasar keuangan domestik.
"Terlihat di besarnya minat pembeli SUN global yang ditawarkan oleh pemerintah untuk pembiayaan APBN 2019 serta dilonjakan IHSG pada minggu pertama tahun 2019," kata Piter.
Menurutnya, posisi kurs di level Rp 13.000 tersebut bisa terus berlanjut. Namun Piter bilang, BI harus bisa memanfaatkan momentum ini untuk membawa rupiah kembali ke level fundamentalnya.
"Peluang untuk itu (kembali menguat) saya kira cukup besar. Selama tidak ada perubahan di global, BI akan bisa memanfaatkan momentum secara perlahan membawa rupiah mendekati level fundamentalnya kembali ke kisaran Rp 13.000-an per dolar AS," tambahnya.
ADVERTISEMENT