Darmin Soal Ritel Berguguran di Awal 2019: Dunia Sedang Berubah

18 Januari 2019 11:37 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Darmin Nasution. (Foto:  Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Darmin Nasution. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah menganggap banyaknya ritel yang bertumbangan dalam beberapa waktu terakhir ini merupakan fenomena yang terjadi akibat perkembangan teknologi.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, saat ini industri memang tengah berubah ke digital. Sejumlah ritel pun dituntut untuk mengubah situasi bisnisnya mengikuti perkembangan yang ada.
"Ya sudahlah kalau soal ritel, karena dunia sedang berubah. Ada e-commerce, ada di kita khusus di Indonesia, ada fenomena yang namanya Indomaret, Alfamart, mart-mart itu memang mengubah konstelasi," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (18/1).
Menurut mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut, akan ada saja ritel yang tersingkir jika tak mengikuti perkembangan teknologi. Untuk itu, sejumlah ritel diminta untuk mengikuti perkembangan saat ini.
"Mesti ada yang tersingkir ya," katanya.
Pengunjung berbelanja di supermarket. (Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung berbelanja di supermarket. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Musim gugur sejumlah ritel di tahun lalu kembali terjadi di awal tahun ini. PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menyatakan telah menutup 26 gerai Giant. Penutupan 26 gerainya lantaran PT Hero Supermarket Tbk (HERO) tengah menerapkan efisiensi.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, dari 532 karyawan yang terdampak dari kebijakan efisiensi tersebut, sebanyak 92 persen karyawan telah mengerti dan memahami kebijakan efisiensi ini dan menyepakati untuk mengakhiri hubungan kerja.
Tak hanya itu, PT Central Retail Indonesia juga akan menutup gerai Central Department Store di Neo Soho pada 18 Februari 2019. Pihak manajemen menyampaikan, penutupan bertujuan untuk menyesuaikan pola belanja masyarakat yang ingin lebih cepat dan efisien. Perusahaan pun mengklaim akan berfokus untuk menggarap omni channel sehingga dapat mengikuti permintaan yang ada.